SuaraJabar.id - Forum Pemuda Peduli Pendidikan (FPPP) Kota Banjar menyoroti adanya anak putus sekolah di kota itu yang terjaring Satpol PP tengah mengemis.
Ketua FPPP Kota Banjar Dicky Agustav mengatakan temuan adanya anak putus sekolah yang jadi pengemis tersebut harus menjadi perhatian serius pemerintah.
Apalagi saat ini kata dia, pemerintah sudah menerapkan pendidikan wajib belajar 12 tahun. Seharusnya tak ada kasus anak di Kota Banjar putus sekolah dan menjadi anak jalanan.
Terlebih, Kota Banjar merupakan penerima penghargaan Kota Layak Anak Tingkat Madya Tahun 2021 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
“Kami merasa miris dengan adanya anak usia sekolah asal Banjar yang juga terkena razia. Padahal saat ini wajib belajar pendidikan dasar sudah 12 tahun,” kata Diky, Senin (1/11/2021).
Ia juga mengatakan, selama ini pihaknya berusaha mencari data anak putus sekolah dengan harapan bisa membantu. Namun sampai saat ini belum sempat menerima data tersebut.
Menurut Diky, dengan adanya kejadian tersebut sudah selayaknya Pemerintah Kota Banjar melalui Dinas Pendidikan, harus bisa melaksanakan standar pelayanan minimum pendidikan sesuai Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018.
Selain itu, pihak orang tua juga harus serius terhadap pendidikan anaknya. Setidaknya orang tua bisa memberikan motivasi dan mendorong agar anaknya memiliki keinginan untuk sekolah. Hal itu supaya anak mengenal dunia pendidikan.
“Harus segera cari solusi dan harus ada perhatian serius. Baik perhatian dari pemerintah maupun orang tuanya supaya masa depan anak tersebut bisa terselamatkan,” tandas Diky.
Baca Juga: Fatwa MUI Sulsel: Haram Memberikan Uang ke Pengemis di Jalanan dan Ruang Publik
Sebagai informasi, sebanyak 4 orang gepeng (gelandangan dan pengemis) terjaring razia Satpol PP Kota Banjar. Dua orang yang terjaring razia itu diantaranya masih berusia anak-anak dan mengalami putus sekolah.
Rencananya setelah melakukan pendataan oleh Dinas Sosial P3A Kota Banjar, keempat orang gepeng tersebut akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
Di lain pihak, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Lukmanul Hakim melalui Kabid Dikdas Ahmad Yani, mengatakan, pihaknya selaku instansi yang menaungi pendidikan siap menindaklanjuti jika pihak keluarganya berkeinginan untuk menyekolahkan lagi anak tersebut.
Adapun untuk jenjang pendidikan yang diberikan akan disesuaikan dengan usia dan pendidikan yang dulu pernah diselesaikan oleh kedua anak tersebut.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak keluarga serta menelusuri asal tempat sekolah kedua anak tersebut.
“Kami dari Dinas tentu siap memfasilitasi jika ingin ke sekolah lagi. Namun sebelum itu dari pihak keluarga dan kedua anak tersebut juga harus mendukung,” kata Ahmad Yani.
Berita Terkait
-
Pemkot Metro Kembali Raih Penghargaan KLA Predikat Nindya, Berkomitmen Lindungi Hak Anak
-
Anaknya Dilempar ke Sungai, Istri Penggal Suami
-
Dedi Mulyadi Dobrak 'Aturan' Kelas 50 Siswa di SMA/SMK Negeri, Demi Pemerataan Pendidikan?
-
Pernah Dibakar dan Dibacok Ayah Sendiri, Anak Perempuan Di Pasar Kebayoran Lama Jadi Atensi KPPPA
-
Dedi Mulyadi Hapus PR untuk Siswa: Strategi Pendidikan atau Sekadar Dorongan Populis Semata?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
SMAN 1 Bandung Siapkan 'Senjata' Hadapi Kasasi Sengketa Lahan
-
Ibu Diduga Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri di Bandung
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Nabati Group Bertumbuh Bersama Bank Mandiri, Jaga Irama Pertumbuhan Global
-
Kebebasan Akademik di Unisba Terancam? Menteri HAM Datang