SuaraJabar.id - Kebijakan toilet SPBU gratis mendapat sambutan positif dari pengguna jasa SPBU. Namun di sisi lain, kebijakan ini disebut menyengsarakan rakyat yang bekerja sebagai penjaga toilet.
Di Kabupaten Tasikmalaya, SPBU langsung menerapkan kebijakan toilet gratis usai Menteri BUMN Erick Thohir meminta agar toilet di SPBU Pertamina gratis.
Akibatnya, sejumlah warga dari Desa Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat yang berprofesi sebagai penjaga toilet pun menganggur.
Tak ingin berpangku tangan menerima nasib begitu saja, mantan penjaga toilet ini melakukan aksi long march menuju Aula Kantor Desa Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (12/12/2021).
Dalam aksinya mereka menyampaikan keberatan atas kebijakan toilet SPBU gratis. Karena mereka terpaksa pulang kampung dan menjadi pengangguran.
“Gara-gara toilet gratis kami sebagai rakyat menderita, padahal penjaga toilet bukan melakukan pemaksaan tapi menjaga keamanan dan kebersihan bahkan banyak yang tidak bayar setelah menggunakan toilet. Kami meminta Menteri BUMN bertanggung jawab atas hilangnya pekerjaan para penjaga toilet ini,” ujar Ketua Paguyuban Pekerja Penjaga Toilet, Ramdan, Minggu (12/12/2021).
Hal senada diungkapkan Asrul, salah seorang pengusaha toilet yang sudah 10 tahun menjalani bisnis tersebut.
Asrul merintis usahanya dari awal hingga memiliki 15 titik lokasi toilet di daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
“Kebanyakan toilet di SPBU. Dengan kebijakan Pak Menteri, sekarang puluhan karyawan nganggur. Karena itu kami memohon kepada Pak Menteri supaya ada solusinya,” katanya.
Baca Juga: Erick Thohir dan Sandiaga Uno Masuk Radar Capres 2024
Menurut Asrul, ia memiliki 30 orang karyawan yang bekerja sebagai penjaga toilet.
“Karyawan saya ada 30 orang, sekarang semuanya nganggur. Padahal kita kerja sukarela menjaga kenyamanan toilet dan keamanan pengunjung juga,” katanya.
Ia juga mengatakan, sejak toilet SPBU tidak ada yang jaga, kondisinya banyak yang tidak bersih.
“Selain menjaga kebersihan toilet, kita juga menjaga keamanan. Apabila ada orang ketinggalan barang, kalau ada yang jaga bisa ketahuan sama penjaga toilet,” katanya.
Sementara itu, Wakil Presiden Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) Soeharjono mengatakan, akan mengawal para penjaga toilet yang saat ini menganggur.
“Setidaknya ada 15 ribu warga terdampak akibat kebijakan Menteri BUMN tersebut. Seperti halnya warga di Desa Sukahening Tasikmalaya ini. Kebanyakan mereka bekerja sebagai penjaga toilet di luar kota. Bahkan ada juga yang jadi pengusaha toilet di hampir seluruh SPBU Jawa Barat,” jelasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Cek RKUD Jabar Hari Ini: Dedi Mulyadi Ungkap Detail Penerimaan Rp935 Miliar dan Belanja Rp49 Miliar
-
Geger Santri 'Preman' di Cianjur: Warga Dikeroyok usai Bongkar Borok Pimpinan Ponpes
-
Siapa Dalang di Balik KTP Palsu WNA Israel Aron Geller? 5 Fakta Mengejutkan Terungkap
-
Gempar KTP Palsu WNA Israel di Cianjur, Bupati Wahyu Ferdian Bongkar Data Aron Geller Fiktif
-
Dokter Dikeroyok di Depan Rumah! 5 Pelaku Ditangkap