SuaraJabar.id - Kota Bandung disebut sebagai wilayah yang 'beruntung' berkenaan dengan potensi gempa. Kendati begitu, kewaspadaan terhadap semua bencana, termasuk bencana geologi tersebut jangan sampai menjadi lengah apalagi diabaikan.
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Supartoyo menjelaskan, Kota Bandung disebut beruntung karena tidak dilalui jalur patahan aktif.
Pernyataan itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam acara bertajuk Meminimalisir Kerugian Bencana Geologi melalui Pemetaan Patahan Aktif', digagas oleh Museum Geologi, di Kota Bandung, Kamis (6/1/2022).
"Kota Bandung masih ada untungnya. Untungnya, di Kota Bandung ini tidak dilalui jalur patahan aktif. Untuk Sesar Lembang, dia kan tidak melewati Kota Bandung," katanya.
Lain kondisi dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat. Supartoyo kembali mengingat, bahwa disinyalir terdapat pemukiman-pemukiman yang berada tepat di atas garis Sesar Lembang. Oleh karena itu, pola tata ruang di wilayah tersebut harus dievaluasi.
"Untuk wilayah Kabupaten Bandung Barat mau tidak mau edukasi dan evaluasi pola ruang harus dilakukan," jelasnya.
Menimbang Tata Ruang Bandung
Kembali ke Kota Bandung. Supartoyo menilai, awalnya tata ruang di Kota Bandung belum optimal dalam memperhitungkan faktor kebencanaan. Tetapi Kekinian, katanya, sudah mulai mempertimbangkan faktor tersebut.
"Awalnya memang apa yang ada di RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Bandung itu belum begitu optimal untuk memperhitungkan faktor dari kebencanaan. Namun, setelah adanya revisi dari RTRW atau bahkan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) ini, potensi bencana, termasuk bencana geologi, bencana gempa bumi, sudah mulai dipertimbangkan," jelasnya.
Baca Juga: Kamis 6 Januari 2022, Tercatat Empat Kali Gempa Letusan Gunung Semeru
Asdani Suhaemi dari Pusat Survei Geologi menambahkan, daerah Bandung sendiri terbentuk oleh sistem patahan, ke empat arah mata angin Bandung dikungkung sejumlah patahan.
"Patahan Lembang di utara, di selatan kita sebut Patahan Gunung Geulis, di sebelah timur Patahan Cicalengka, dan di sebelah barat Patahan Lagadar," jelasnya.
Obat Mujarab Gempa Bumi
Meski diakui pelik, kata Supartoyo, pembenahan pola tata ruang wilayah sangat mendesak untuk dilakukan jika ingin mengurangi risiko bencana gempa bumi. Selain itu, kapasitas akan pemahaman kebencanaan masyarakat dan pemerintah harus terus ditingkatkan.
Upaya mitigasi harus dilakukan sedini mungkin, mengingat bencana gempa bumi khususnya terkait waktu, lokasi dan besaran guncangan, hingga saat ini muskil diprediksi.
"Hanya itu obat mujarabnya, upaya mitigasi dan penataan ruang untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi," katanya.
Berita Terkait
-
Profil Toni Permana: Pembuat Paving Block dari Sampah, Kini Dilirik Ferry Irwandi
-
Optimisme 'Baja' Eliano Reijnders: Yakin Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
-
Persib Bandung, ACL Two dan Kebijakan Pemain Asing Liga Indonesia yang Mulai Beri Dampak Positif
-
Bojan Hodak Liburkan Tim Persib Setelah Taklukkan Bangkok United
-
Dipanggil Timnas Indonesia U-23, Kakang Rudianto Siap Maksimalkan Kesempatan
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Viral Dentuman Horor di Cirebon, Benarkah Ada Bola Api Menghantam? Ini Pengakuan Warga
-
Langit Aneh di Cirebon: Cahaya Melintas dari Losari Hingga Ciperna, Apa Sebenarnya yang Terjadi?
-
Dentuman Misterius Guncang Cirebon Usai Maghrib, BMKG Sebut Bukan Gempa, Curigai Ada Meteor Jatuh?
-
Surat Edaran Gubernur Jabar Bikin Heboh, Semua Pihak Diimbau Donasi Rp1.000 Per Hari, Apa Tujuannya?
-
Dedi Mulyadi Putar Otak: ASN Jabar Jadi Tenaga TU di Sekolah! Ini Alasannya