Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 11 Januari 2022 | 12:59 WIB
Petugas memeriksa kondisi bangunan rumah warga yang rusak karena tidak mampu menahan beban air hujan di Sukadana, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (10/1/2021). [ANTARA/HO-BPBD Garut]

SuaraJabar.id - Tiga rumah warga di Kabupaten Garut rusat ketika kota berjuluk Swiss van Java itu diguyur hujan deras pada Senin (10/1/2022) kemarin.

Dari keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, dua rumah rusak akibat tertimpa pohon. Sedangkan satu rumah lainnya rusak karena tak mampu menahan derasnya hujan.

"Di Kecamatan Samarang dua rumah, di Sukadana (Garut Kota) satu rumah, jadi ada tiga rumah. Di Sukadana itu karena rumahnya memang sudah tua," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Selasa (11/1/2022) dikutip dari Antara.

Ia menuturkan hujan deras dan berlangsung lama mengguyur sejumlah daerah di Garut menyebabkan satu rumah warga di Sukadana, Kecamatan Garut Kota, bagian atapnya roboh karena tidak mampu menahan beban air hujan.

Baca Juga: Sungai Ciberes Meluap, Ratusan Rumah di Cirebon Terendam Banjir hingga 1 Meter

"Akibat rumah sudah tua dan tidak dapat menahan air hujan mengakibatkan atap rumah roboh," katanya.

Satria menyampaikan selain di Garut Kota, dua rumah warga di Kecamatan Samarang rusak akibat tertimpa pohon saat hujan deras mengguyur wilayah itu.

Batang pohon itu, kata dia, menimpa bangunan rumah warga hingga menyebabkan kerusakan bagian bangunan dan atapnya, namun beruntung peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa.

"Rumahnya yang rusak tertimpa pohon itu sekarang sudah mulai diperbaiki secara gotong royong," kata Satria.

Ia mengatakan hujan deras yang terjadi, Senin (10/1/2022) menyebabkan banjir bandang di sejumlah tempat di Kecamatan Samarang. Jalan dan beberapa rumah di daerah itu terendam.

Baca Juga: Minta Ayahnya Hentikan Kendaraan, Pria Ini Tiba-tiba Melompat ke Waduk Cirata

Banjir itu, kata dia, karena adanya penyumbatan aliran air pada drainase di lingkungan tersebut. Akibatnya saat turun hujan deras saluran air tidak menampung dan akhirnya terjadi banjir.

"Kemarin itu memang hujan besar, drainase di sana kecil atau tidak mampu menampung air hujan, akhirnya meluap dan terjadi banjir," katanya.

Satria menyampaikan jajarannya bersama masyarakat setempat sudah berupaya untuk membersihkan sisa material akibat banjir tersebut dan memperbaiki rumah yang rusak karena tertimpa pohon.

Ia mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungannya dengan membersihkan saluran air agar tidak terjadi banjir serupa saat turun hujan dengan intensitas tinggi.

"Kami harap masyarakat menggiatkan kembali gotong royong, bersihkan drainase, tidak buang sampah sembarangan," katanya.

Load More