Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 07 Februari 2022 | 10:34 WIB
Jajaran pemimpin daerah Kota Cirebon saat deklarasikan anti geng motor dan tolak tawuran bersama siswa di Cirebon, Jawa Barat, Senin (7/2/2022). [ANTARA/Khaerul Izan]

SuaraJabar.id - Polisi dan Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat mengajak pelajar untuk mendeklarasikan diri menolak tawuran dan geng motor.

Tujuannya, agar tercipta keamanan, karena setelah penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) sering terjadi kasus itu yang menimbulkan korban.

"Kami mengajak semua siswa yang berada di wilayah hukum Polres Cirebon Kota untuk bersama-sama deklarasikan tolak tawuran," kata Kapolres Cirebon Kota AKBP Fahri Siregar, Senin (7/2/2022).

Fahri mengatakan tawuran antar-pelajar setelah diterapkan nya PTM 100 persen di Cirebon, kerap marak terjadi, dan bahkan sering kali menimbulkan korban.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Mulai Hari Ini Kota Batu Terapkan PTM 50 Persen

Selain itu lanjut Fahri, aksi geng motor pun kembali marak dengan sudah berjalan nya PTM, dan pelakunya rerata merupakan usia pelajar.

Untuk itu, pihaknya mengajak semua pelajar terutama yang kerap tawuran bersama-sama mendeklarasikan agar tolak tawuran dan geng motor dengan menjadikan duta.

"Ini ikhtiar kami, agar bisa meminimalkan aksi tawuran dan geng motor, dengan cara mencegah sedini mungkin," tuturnya.

Sementara Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan deklarasi anti-geng motor dan tawuran ini diharapkan mencegah aksi-aksi tidak terpuji yang bisa menimbulkan korban dan membuat ketidaknyamanan masyarakat.

Azis menuturkan nantinya setiap sekolah memiliki duta-duta yang bekerja mengajak para provokator agar tidak kembali tawuran.

Baca Juga: Usulan Setop PTM Ditolak Nadiem, Anies Pasrah: Bila Sudah Diputuskan Kita Laksanakan

"Nanti para duta akan bekerja di lapangan langsung masuk ke orang per orang yang menjadi provokator, dan bisa menjadi informan bagi pihak berwajib," katanya.

Load More