Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 17 Februari 2022 | 19:39 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. [Suara.com/Cesar Yudistira]

SuaraJabar.id - Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di Jawa Barat saat ini berasa di angka 25,91 persen dari total 19.695 tempat tidur disediakan rumah sakit rujukan Covid-19.

Hal tersebut diumumkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Kamis (17/2/2022). Menurutnya, pemerintah provinsi menyiapkan tempat isolasi terpadu (isoter) sebagai upaya antisipasi adanya lonjakan kasus.

"Mengacu pada kapasitas maksimal rumah sakit, BOR di Jabar 25,91 persen," katanya.

"Kami sudah mempersiapkan 23 tempat isolasi terpadu atau isoter, sehingga apabila ada kenaikan kasus tidak akan panik seperti sebelumnya," katanya lagi.

Baca Juga: Kantor Sudin Dukcapil Jakbar Lockdown, Pelayanan Dialihkan via Aplikasi Alpukat Betawi

Dia mengatakan, ada sebanyak 17 kabupaten/kota di Jabar kembali ke level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan 9 kabupaten/kota di level 2. Kabupaten Pangandaran menjadi satu-satunya wilayah yang berada di level 1.

Adapun, wilayah sebaran Covid-19 tertinggi di kawasan Bogor, Depok, Bekasi, dan Bandung Raya.

Peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Barat, katanya, turut dipicu penerapan protokol kesehatan yang kurang disiplin.
Pemerintah atau Satgas Covid-19 di kabupaten/kota pun diminta memasifkan sosialisasi prokes dan vaksinasi, di samping memperbanyak pengetesan baik dengan antigen, maupun PCR.

"Alasan meningkatnya kembali kasus Covid-19 karena adanya kelalaian masyarakat, mungkin juga dari Satgas dan Pemerintah Daerah. Mungkin masyarakat sudah mulai bosan dengan keadaan saat ini, tetapi Pemda provinsi, pemkot, pemkab, dan satgas tidak akan bosan menangani kasus Covid-19," katanya.

Baca Juga: Kasus di Depok Melonjak, RSUI Tambah Kapasitas Tempat Tidur Untuk Pasien Covid-19

Load More