SuaraJabar.id - Kota Sukabumi dilanda bencana banjir pada Kamis (17/2/2022) lalu. Titik terparah banjir Sukabumi itu terjadi di Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, dan menyebabkan satu orang meninggal.
Merespon kondisi tersebut, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menetapkan status tanggap darurat bencana mulai 20 Februari hingga 1 Maret 2022.
"Status tanggap darurat bencana sudah kami tetapkan. Kami lakukan status saat ini dan menunggu situasi kembali normal. Tanggap darurat kami tetapkan selama 10 hari, kemudian nanti dilihat seperti apa, baru kami evaluasi," kata Fahmi kepada awak media di lokasi bencana Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Selasa (22/2/2022).
Penanganan pasca banjir di Kecamatan Baros pun masih terus terkendala sejumlah faktor.
Baca Juga: Detik-detik Aliran Seperti Banjir Menerjang Kawasan Gunung Bromo, Warganet Ungkapkan Hal Ini
Selain akses perkampungan yang kecil, cuaca ekstrem juga masih terjadi dalam beberapa hari terakhir dan menyebabkan terganggunya proses evakuasi, terutama mengevakuasi material bangunan yang rusak dihantam banjir pada Kamis pekan lalu.
"Teman-teman (petugas dan relawan) hanya bisa membantu sampai pukul 14.00 WIB, setelah itu cenderung hujan yang cukup deras. Ini juga salah satu kendala dan mungkin bisa memanjang waktunya karena kami hanya bisa membantu setengah hari," ucap Fahmi.
"Kami imbau warga waspada karena belum bisa diprediksi sampai kapan."
Tak hanya di Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Badan Penangulangan bencana Daerah atau BPBD Kota Sukabumi mencatat bencana banjir pada Kamis pekan lalu terjadi merata di tujuh kecamatan, tepatnya di 64 titik.
Selain banjir, BPBD Kota Sukabumi pun menyebut ada tanah longsor di enam kecamatan yakni di 14 titik.
Baca Juga: Banjir Jalan Poros Takalar - Jeneponto, Banyak Kendaraan Mogok
Berdasarkan data sementara BPBD Kota Sukabumi hingga Minggu, 20 Februari 2022, pukul 12.00 WIB, ada 12.567 jiwa yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor pada Kamis, 17 Februari 2022, satu di antaranya meninggal dunia. Kemudian, 87 rumah rusak berat, 173 rusak sedang, dan 3.493 rumah lainnya rusak ringan.
Berita Terkait
-
Oli Mesin Tercampur Air, Musuh Tersembunyi di Balik Banjir
-
Mobil Terendam Banjir? Jangan Langsung Nyalakan Mesin
-
Fenomena Super New Moon, 11 Kelurahan di Jakut dan Kepulauan Seribu Berpotensi Terendam Banjir Rob
-
Ketika Mobil Listrik Wuling Air EV Terabas Banjir, Berjalan Santai Tanpa Halangan
-
Berita Kemarin: Banjir Kepung Permukiman Warga, JLF Sepi Pengunjung Imbas Ekonomi Lesu
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang