SuaraJabar.id - Warga Kampung Andir di Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendapat teror dari kawanan monyet ekor panjang. Hewan liar tersebut selalu masuk ke kawasan pemukiman dalam dua tahun terakhir.
Warga sudah mengadukan permasalahan itu kepada pemerintah hingga pihak dewan, sebab kawanan monyet ekor panjang itu semakin brutal dan tak bisa dikendalikan sejak lantaran sudah jarang memberikan makanan buat mereka.
"Sebetulnya sejak awal-awal monyet masuk ke pemukiman, kita sering kasih makan buah-buahan hasil donasi pedagang untuk menghadang mereka. Kami keliling tiap-tiap pasar mencari buah yang tak layak dijual," ungkap Ibnu (35), salah seorang warga pada Senin (21/3/2022).
Seiring waktu, warga semakin menjadi kewalahan, terlebih mereka juga harus meluangkan waktu, tenaga dan biaya untuk mengumpulkan buah-buahan setiap hari di pasar.
Kawanan monyet itu bukan saja mengambil barang-barang atau makanan milik warga saja, mereka juga merusak atap rumah warga.
Warga sudah berkorban, sebuah motor pribadi yang dimanfaatkan sebagai alat operasional untuk mengangkut makanan buat kawanan monyet dari pasar ke Kampung Andir kini sudah rusak.
"Ada motor yang sering dipakai untuk membawa makanan bagi monyet tetapi sekarang sudah rusak. Oleh karenanya, kami jadi jarang lagi memberikan makanan," ungkapnya.
Untuk menangani persoalan tersebut, pihaknya berharap kepedulian pemerintah, dewan atau pihak swasta mau menyumbangkan alat transportasi minimal sepeda motor agar pemberian makanan bagi monyet bisa kembali dilanjutkan.
"Keluhan warga yang terganggu dengan monyet sudah sering kami sampaikan mulai dari kepala desa, camat, anggota DPRD kabupaten dan dewan di provinsi tapi belum ada yang benar-benar serius," ujarnya.
Baca Juga: Peruntungan Shio Senin 21 Maret 2022: Anda yang Bershio Monyet, Jangan Terus Lari dari Masalah!
Dia menuturkan, terjadinya aksi penyerangan kawanan monyet ke pemukiman penduduk disebabkan alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan wisata.
Namun warga tidak ingin menyalahkan alih fungsi lahan itu, sebab yang terpenting sekarang bagaimana antara warga dan monyet tidak sampai terjadi konflik.
"Keinginan kami sekarang melaksanakan penghijauan berupa tanaman buah-buahan untuk menyediakan makanan monyet. Jika dibiarkan seperti ini terus warga bakal terus resah," tandasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Turis di Bali Dilarang Menyentuh Monyet Liar, Ini Alasannya
-
Antara Rantai dan Tawa: Potret Luka di Balik Topeng Monyet yang Tak Merdeka
-
Legislator Gerindra Beri Wanti-wanti Soal Alih Fungsi Lahan Sawah, Bisa Ancam Kedaulatan Pangan
-
Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Bertambah, Total 345 Orang
-
Waspada Sesar Lembang, Gempa M 5,5 Berpotensi Guncang Bandung Barat
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Gempar KTP Palsu WNA Israel di Cianjur, Bupati Wahyu Ferdian Bongkar Data Aron Geller Fiktif
-
Dokter Dikeroyok di Depan Rumah! 5 Pelaku Ditangkap
-
36 Pendaki Ilegal Ini Dihukum Berat!
-
Warga Bantah Pukul Anak Anggota DPRD di Bogor, Wakil Rakyat dari NasDem 'Keukeuh' Buat Laporan
-
Gerakan Rakyat Desak Jokowi Tanggung Jawab Soal Whoosh: Beban Keuangan Merusak Upaya Ekonomi Prabowo