SuaraJabar.id - Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Jawa Timur dan Aceh membuat pada penjual dan peternak asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) khawatir. Apalagi mendekati Idul Adha di mana pesanan hewan ternak seperti sapi biasanya meningkat.
Sapi yang diperjualbelikan di Bandung Barat berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur seperti Lumajang dan Boyolali. Kondisi tersebut membuat peternak harus lebih waspada.
"Untuk pedagang seperti saya ya jadi galau dan resah. Resah takutnya wabah meluas padahal ini kan menghadapi Idul Adha sedangkan kita enggak bisa beli sapi dari luar (Jawa Timur)," kata Entang (41), salah seorang penjual sapi di Ngamprah, Bandung Barat, kepada wartawan, Selasa (17/5/2022).
Entang menyebut wabah PMK yang awal kasusnya ditemukan di Jawa Timur dan Aceh terjadi tepat menjelang Idul Adha. Alhasil kini ia terpaksa mengandalkan stok sapi yang sudah dipersiapkan sejak tiga bulan lalu.
Baca Juga: Setelah Makan Soto Daging Sapi, Djupri Jatuh Lalu Tewas Saat Menstater Motornya di Depan Warung
"Cuma wabah ini tepat di momen menjelang Idul Adha, puncaknya kan sebulan lagi sebelum lah di Juni. Jadi sekarang mengandalkan stok sisa yang dipersiapkan 3 bulan lalu," ujar Entang.
Penutupan distribusi sapi dari Jawa Timur diprediksi bakal berdampak pada menurunnya penjualan. Dampak lainnya yakni melonjaknya harga jual sapi di daerah yang belum teridentifikasi wabah PMK.
"Dampak ke penjualan pasti ada karena sistem lock down. Otomatis yang di KBB ini sisa (sapi) yang ada karena enggak ada kiriman dari luar sedangkan sapi pasti enggak akan cukup," tutur Entang.
Saat ini Entang hanya memiliki stok sekitar 100 ekor sapi. Namun jika menilik penjualan sapi pada momen Idul Adha tahun lalu, jumlah tersebut baru setengahnya.
"Sisa stok sekitar 100 ekor. Sebetulnya Segitu belum aman, karena hanya sebagian dari tahun lalu yang saya jual sampai 200 ekor sapi," ungkapnya.
Baca Juga: Ramai Soal Wabah PMK, Hewan Ternak dari Luar Daerah Dilarang Masuk Lebak!
Tak hanya dihadapkan pada potensi penurunan penjualan sapi, Entang juga dihadapkan pada meningkatnya biaya perawatan sapi di tengah mewabahnya PMK.
"Biaya perawatan naik karena kan biasanya hanya makan, sekarang ada penyemprotan kandang seminggu sekali, terus ditambah vitamin dan obat cacing. Kandang juga harus bersih dari kotorannya," tutur Entang.
Entang berharap pemerintah bisa segera mencarikan solusi untuk meredam kegalauan para peternak dan penjual sapi menjelang Idul Adha sebagai momen meraup cuan dari penjualan hewan ternak.
"Mudah-mudahan 2 minggu lagi atau sebelum puncak penjualan sapi di Idul Adha sudah ada solusi, apakah nanti sapinya vaksin atau upaya lainnya," tandas Entang.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Tegur Langsung Jeje Govinda Perkara Bawa Anak ke Kantor Dinas di Jam Kerja
-
Warganet Tanya Soal Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor, Kang Dedi Mulyadi Samakan Dengan Nabi
-
Beda Reaksi Dedi Mulyadi Soal Lucky Hakim ke Jepang demi Anak vs Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor
-
Bagaimana Jepang Ubah Kotoran Sapi Jadi Sumber Energi?
-
Bang Doel Sapa Warga! Begini Suasana Meriah Open House Rano Karno di Jakarta
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Laris Berkat BRI
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas