SuaraJabar.id - Pihak Kepolisian Bern menyampaikan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril ditemukan di cekungan bendungan air Engehalde, Bern pada Rabu pagi (8/7) sekitar pukul 06.50 waktu setempat.
"Sejumlah petugas khusus polisi maritim kepolisian Kanton Bern berhasil menemukan jenazah di cekungan bendungan air dan mengamankannya," jelas siaran pers di laman kepolisian Bern.
Putera sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu dinyatakan hilang saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, pada Kamis, 26 Mei 2022.
Setelah mengamankan jenazah, pihak kepolisian Bern melakukan penyelidikan forensik untuk mengidentifikasinya.
Hasil pemeriksaan memastikan bahwa tubuh tersebut adalah jenazah Eril.
Sebelum kabar kepastian Eril meninggal dunia, salah satu netizen yang mengaku sebagai kawan dari anak Ridwan Kamil itu menuturkan pengalamannya.
Pemilik akun @Septiannrs98 menceritakan bahwa awal pertemuannya dengan Eril terjadi 8 tahun lalu. Ridwan Kamil saat itu masih menjadi Wali Kota Bandung.
Di ceritanya itu, ia mengungkap bagaimana Eril tak sungkan untuk meminjam sepatu.
"Eril. Hampir 8 tahun lalu, mungkin. Ketika itu saya masih kelas X di SMA, masih ingat dalam ingatan. Untuk pertama kalinya, anak seorang walikota itu berinteraksi dengan saya. Sore hari menjelang pulang sekolah, dia meminjam sepatu saya. Untuk kegiatan kaderisasi, katanya," tulis akun @Septiannrs98.
"Saya mau pulang Ril, lama tidak?" bingung juga, karena rumah saya jauh, tidak mungkin menunggu dia sampai selesai, pasti keburu gelap. Tapi, saya tetap tunggu dia di depan perpustakaan dengan sepatu penggantinya. Sudah pukul 5 sore, saya harus pulang, tapi tidak,"
"mungkin saya minta sepatunya, dia di ruang mana pun saya tidak tahu. Dengan berat hati saya pakai sepatunya walaupun sedikit aneh karena saya tidak biasa pakai barang orang lain, apalagi dia anak pak RK,"
Pada akhirnya si pemilik akun @Septiannrs98 pulang ke rumah dengan sepatu milik Eril. Di cerita itu, ia melanjutkan bagaimana sosok Eril yang bertanggung jawab untuk mengembalikan sepatu yang ia pinjam.
"Setelah pukul 7 malam saya sampai rumah, pukul 8 Eril membalas line saya, dia meminta untuk bertukar sepatu. Saya pikir, "besok saja Ril, rumah saya jauh, apalagi dengan jarak rumah kamu, ujung ke ujung"
Eril menurutnya tetap ingin membalikkan sepatu tersebut, meski jarak yang harus ia tempuh cukup jauh. Eril diceritakan juga tak menggunakan sepeda motor.
"Masa iya harus ke rumah saya, bolak balik dg jarak rumahnya jadi 35km bersepeda?"
Berita Terkait
-
Unggah Foto Terakhir Eril Usai Ditemukan di Bendungan Engehalde, Nabila Ishma Nurhabibah: Hati-hati di Jalan Ya
-
Eril Ditemukan, Ridwan Kamil: Jenazah akan Dimakamkan Hari Senin
-
Belum Mau Komentar Soal Penemuan Jenazah Eril, Anies: Saya Ingin Menghormati Keluarga
-
Jenazah Putranya Ditemukan, Ridwan Kamil Ungkap Jadwal Pemakaman
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
Terkini
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah
-
Minggir Dulu Lembang! Ini 4 Surga Wisata Alam Kabupaten Bandung Selatan untuk Healing Akhir Tahun
-
AgenBRILink Permudah Akses Layanan Perbankan bagi Masyarakat di Perbatasan
-
Sindiran Menohok Dedi Mulyadi Pasca Banjir Bandang: Belanda Tinggalkan Gedung Kokoh, Kita Apa?