SuaraJabar.id - Pertandingan Persib vs Bali United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu, 12 Juni 2022 dalam lanjutan babak fase gup C Piala Presiden 2022 terciderai dengan chant rasis dan flare oleh oknum suporter.
Akibatnya, wasit yang pemimpin pertandingan, Fariq Hitaba harus menghentikan laga selama sekitar 15 menit untuk memberikan kesempatan kepada panitia penyelenggara menertibkan situasi.
Terkait hal ini, manajemen Persib sangat menyayangkannya. Sebab, membawa dan bahkan menyalakan cerawat sudah jelas merupakan perbuatan terlarang yang tertulis secara resmi pada ketentuan pelaksanaan pertandingan sepakbola.
"Dilihat dari segi kesehatan pun, asap dari cerawat membuat orang mengalami sesak napas," bunyi pernyataan resmi Persib seperti dikutip Suara Jabar, Selasa (14/6/2022).
Baca Juga: Pelatih Bhayangkara FC Apresiasi Pemain Maksimalkan Kelengahan Persebaya
"Selain aksi menyalakan cerawat, hal yang sangat disayangkan juga terjadi ketika terdengar nyanyian rasis. Hal ini juga sama sekali tidak dibenarkan terjadi dalam pertandingan. Seyogyanya, sebuah dukungan kepada klub merupakan hal baik dan perlu disampaikan secara baik juga, tanpa sedikit pun menyinggung pihak lain,"
Pihak manajemen pun berharap kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi pada laga-laga berikutnya.
"Semoga di pertandingan-pertandingan selanjutnya, tidak hanya di Stadion GBLA, tapi di manapun dan kapanpun Persib bertanding, seluruh Bobotoh dapat menjunjung tinggi nilai sportivitas, menghormati dan menaati semua aturan pertandingan,"
"Karena itu, kami berharap seluruh bobotoh dapat menaati dan menghormati semua aturan yang telah ditetapkan oleh PSSI dan operator Piala Presiden dan Liga 1, PT. Liga Indonesia Baru (LIB), agar terciptanya suasana pertandingan yang kondusif, tertib, aman dan nyaman, sehingga menjadi penyemangat kepada para pemain dan juga antar sesama bobotoh,"
"Adapun friksi atau ketegangan yang terjadi selama pertandingan di antara kedua tim merupakan hal yang lumrah di dalam sepakbola. Ketika pertandingan berakhir, seluruh pemain bersikap sportif, tercermin dari sikap saling berjabat tangan dan berpelukan di antara para pemain dan ofisial. Di dalam pertandingan dua tim adalah lawan, tapi setelahnya semua orang adalah kawan,"
Baca Juga: Aji Santoso Tetap Puas Meski Persebaya Gagal Taklukan Bhayangkara FC
Berita Terkait
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Rusuh Lagi! Viral Video Aksi Barbar Oknum Suporter Laga Persija vs Persib
-
Persija Gagal Kalahkan Persib, Bojan Hodak: Kenapa Dia yang Jadi Wasit?
-
Persija Vs Persib Berakhir Ricuh! Suporter Bentrok, Sejumlah Orang Luka Parah
-
Breaking News! Duel Persija vs Persib Berakhir Ricuh: Sampai Jatuh Korban
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Tips Tetap Bugar dan Sehat Selama Berpuasa Ramadan Menurut Dokter Penyakit Dalam
-
Dinkes Karawang Catat Peningkatan Kasus DBD di Awal 2025, Banyak Terjadi di Wilayah Perkotaan
-
Sopir Truk Maut Kecelakaan di Pasir Suren Sukabumi Ditetapkan Tersangka
-
Polisi Gagalkan Peredaran Sabu Senilai Rp500 Juta di Garut
-
Seluruh Korban Meninggal Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi Berhasil Diidentifikasi