SuaraJabar.id - Jabatan Ketua RT memiliki posisi yang cukup penting dalam pemerintahan dan layanan publik. Berdasarkan Permendagri Nomor 18 Tahun 2018, Ketua RT memiliki tugas di antaranya membantu Kepala Desa dalam menyediakan data kependudukan dan perizinan.
Namun jabatan Ketua RT di Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat kerap sepi peminat. Penyebabnya, Ketua RT selalu jadi kambing hitam setiap ada masalah di masyarakat paling bawah.
Kepala Desa Sindangrasa Egi Suprayoga Samsu mengatakan, selama ini pihaknya sangat susah mengangkat RT di suatu lingkungan saat Ketua RT-nya mengundurkan diri.
“Selama ini kan susah sekali mengangkat RT ketika di suatu lingkungan ketua RT-nya mengundurkan diri. Kita akui memang menjadi Ketua RT itu sangat berat, di mana selalu menjadi kambing hitam saat adanya masalah,” katanya, Jumat (1/7/202).
Baca Juga: Penyidikan Selesai, Doni Salmanan Segera Diseret ke Meja Hijau
Terkait masalah tersebut, Pemerintah Desa Sindangrasa membuat Perdes yang membatasi masa jabatan Ketua RT hingga tiga tahun. Selain itu, apabila terjadi kekosongan jabatan maka akan dilaksanakan Pemilihan Ketua RT.
“Dalam Perdes telah diatur masa jabatan Ketua RT itu selama tiga tahun dengan masa perpanjangan tiga periode. Jadi nanti setiap tiga tahun sekali masyarakat akan mengadakan pesta demokrasi pemilihan Ketua RT. Alhamdulillah sekarang kami melantik seluruh ketua RT mulai yang baru diangkat maupun RT yang lama, begitupun ketua RW-nya,” jelasnya.
Pelantikan Ketua RT tersebut dilaksanakan pada Kamis, 30 Juni 2022. Sebanyak 27 orang Ketua RT dan 6 orang Ketua RW di Desa Sindangrasa resmi dilantik.
“Sebelumnya sebanyak 23 orang Ketua RT dinyatakan habis masa jabatannya sehingga pemerintah desa secara serentak melakukan pemilihan ketua RT dan RW sesuai kebutuhan,” katanya.
Egi mengatakan, pelantikan Ketua RT dan RW untuk memberikan rasa percaya diri dalam bertugas serta bertanggung jawab atas beban tugas sebagai ketua lingkungan yang mengedepankan pelayanan masyarakat (pelayan masyarakat terbawah).
“Sebelumnya kami melaksanakan pemilihan Ketua RT di masing masing lingkungan, hal ini sengaja kami lakukan untuk memberikan pendidikan demokrasi,” katanya.
Berita Terkait
-
Dulu Hitam Kini Putih: Transformasi Pakaian Dedi Mulyadi dan Makna di Baliknya
-
Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Barat 2025, Cek Info Bebas Denda dan Caranya
-
7 Fakta Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Barat 2025, Jangan Sampai Terlewat
-
Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
-
Biadab! Dokter Residensi Unpad Tersangka Perkosa Pasien: Modus Cek Darah Keluarga
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
Terkini
-
Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Laris Berkat BRI
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas