SuaraJabar.id - Jika menyebut nama Steve Ewon, maka yang terbesit pertama kali di kepala ialah pawang ular. Ia dikenal sebagai penakluk ular yang nyentrik.
Nama Steve Ewon dikenal masyarakat setelah mengisi acara sebuah tayangan stasion televisi "Steve Ewon Sang Petualang". Dalam program itu, pemilik nama asli Yanto itu kerap beraksi menggunakan cara yang tak biasa.
Pria kelahiran Majalengka, Jawa Barat itu menggunakan metode hipnotis untuk menaklukan ular. Cara itu memang cukup unik dan tak biasa dalam menjinakan ular.
Namun, petualangan Steve Ewon di alam liar kini yang sudah puluhan tahun digelutinya itu kini terhenti. Kekinian, pria berusia 44 tahun ini memiliki kesibukan baru sebagai pejabat yang melayani masyarakat.
Baca Juga: Profil Panji Petualang, Pawang Ular yang Fenomenal
Ia menjabat sebagai Kepala Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Steve Ewon dilantik menjadi kepala desa pada Desember 2019.
"Alhamdulillah ini bentuk kepercayaan masyarakat Kertawangi dan pemerintah," ujar Steve Ewon kepada Suara.com pada Rabu (3/8/2022).
Meskipun menjadi seorang pejabat, namun kecintaannya terhadap lingkungan khususnya yang berhubungan dengan satwa seperti ular tidak luntur. Di sela-sela kesibukannya, ia masih merawat dan memelihara sejumlah ular di dekat rumahnya.
Kemudian kecintaannya terhadap alam itu ia aplikasikan menjadi sebuah program yang berhubungan dengan lingkungan. Di antaranya tahun ini Steve Ewon mengalokasikan anggaran untuk penanaman pohon.
"1.500 pohon sudah ada dan siap ditanam. Kenapa harus pohon? karena pohon itu selain buahnya yang jadi bonus, yang lebih luasnya itu ada kebaikan semesta," tutur Steve Ewon.
Baca Juga: Kenalkan Syifa Mayang Fadila, Pawang Ular Cantik Asal Solo
Kini, Steve Ewon fokus untuk memajukan dan mengembangkan berbagai potensi di Desa Kertawangi. Ia menikmati perannya saat ini untuk melayani masyarakat.
Berita Terkait
-
Kasus Pagar Laut Dikembalikan ke Mabes Polri, Pakar Harapkan Aktor Kelas Kakap Ikut Dijerat Hukum
-
Soal Kades Klapanunggal Palak THR, Dedi Mulyadi Geram: Sama dengan Preman, Harus Diproses Hukum
-
Kronologi Kades Klapanunggal Minta Jatah Rp165 juta ke Perusahaan Berkedok THR
-
Sebulan Menjabat Jadi Bupati, Jeje Govinda Bingung Ditanya Dedi Mulyadi
-
Tanah Bergerak Guncang Bandung, 20 Rumah Rusak
Terpopuler
- Kode Redeem FF 2 April 2025: SG2 Gurun Pasir Menantimu, Jangan Sampai Kehabisan
- Ruben Onsu Pamer Lebaran Bareng Keluarga Baru usai Mualaf, Siapa Mereka?
- Aib Sepak Bola China: Pemerintah Intervensi hingga Korupsi, Timnas Indonesia Bisa Menang
- Suzuki Smash 2025, Legenda Bangkit, Desain Makin Apik
- Rizky Ridho Pilih 4 Klub Liga Eropa, Mana yang Cocok?
Pilihan
-
Laptop, Dompet, Jaket... Semua 'Pulang'! Kisah Manis Stasiun Gambir Saat Arus Balik Lebaran
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game, Terbaik April 2025
-
Seharga Yamaha XMAX, Punya Desain Jet: Intip Kecanggihan Motor Listrik Masa Depan Ini
-
Demi Jay Idzes Merapat ke Bologna, Legenda Italia Turun Gunung
Terkini
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?
-
Gubernur Dedi Mulyadi Libatkan Pakar, Evaluasi Besar-besaran Kegiatan Ekonomi di Pegunungan Jabar