Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 19 Agustus 2022 | 07:00 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. [Suara.com/Stefanus]

SuaraJabar.id - Seorang pimpinan pondok pesantren di Bandung, Jawa Barat diduga melakukan kekerasan seksual terhadap puluhan santriwati.

Merespon tindak pencabulan terhadap puluhan santriwati di pesantren di Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung itu, Panglima Santri Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendorong kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

"Mengenai berita tentang pencabulan, saya secara pribadi dan komunitas ponpes di Jabar, maupun pemerintah, menunggu hasil dan kesimpulan pihak aparat. Dalam hal ini kepolisian. Supaya informasi valid. Kalau terbukti. Dorong untuk proses sesuai hukum," kata Uu yang juga merupakan Wakil Gubernur Jawa Barat, Kamis (18/8/2022).

Wagub Uu meminta dinas terkait untuk memberikan pendampingan untuk para santriwati yang menjadi korban pencabulan.

"Saya juga minta dinas terkait pendampingan, supaya psikologi tidak putus sekolahnya. Seperti yang biasa dilakukan," kata dia.

Begitu juga kepada masyarakat, lanjut Wagub Jabar Uu untuk tetap tenang dan tidak menyamaratakan keadaan pengasuh pondok pesantren dengan adanya kejadian tersebut.

"Tidak semua seperti pelaku sekarang. Masih banyak lembaga yang bagus dan baik. Dan tetap menjadi kepercayaan masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, Polresta Bandung, Jawa Barat, terus mendalami kasus dugaan pencabulan puluhan santriwati yang dilalukan oleh pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.

Pendalaman dilakukan terkait dugaan banyaknya korban dalam kasus pencabulan tersebut.

Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo Wibowo mengaku telah menerima aduan tentang dugaan kasus tersebut pada Kamis (11/8).

Baca Juga: Penikam Purnawirawan TNI hingga Tewas di Lembang Diciduk Polisi

Kasus ini terungkap setelah mantan istri pelaku buka suara perihal perilaku sang mantan suami. [Antara]

Load More