SuaraJabar.id - Seorang pengantin wanita langsung berhenti dari pekerjaannya alias resign ketika tahu hanya satu rekan kerja yang hadir ke hari pernikahannya.
Melansir situs Oddity Central, wanita muda asal Tiongkok itu kecewa karena dia sebenarnya telah mengundang 70 rekan kerjanya, namun hanya satu orang saja yang benar-benar hadir.
Kisah itu diketahui usai si pengantin wanita curhat ke jejaring media sosial untuk mengeluhkan pengalamannya tersebut.
Dia mengeluh karena merasa telah dipermalukan oleh seluruh rekan kerja di perusahaan pada hari paling bahagia dalam hidupnya.
Wanita yang tak diketahui identitasnya itu dikabarkan telah bekerja di perusahaan yang sama selama lima tahun.
Si wanita merasa memiliki hubungan yang baik dengan para rekan kerjanya. Terlebih lagi, dia mengaku telah menghadiri pernikahan sepertiga dari 70 rekan kerja yang diundangnya itu.
Jadi, ketika dia memutuskan untuk menikah, si wanita yakin bahwa kebanyakan dari mereka akan hadir di hari besarnya.
Perasaan sangat yakin dengan dukungan rekan kerjanya itu begitu besar, sehingga dia memutuskan untuk mengundang mereka semua ke pesta pernikahan.
Sebab, si wanita juga memiliki ketakutan apabila rekan kerjanya yang tak mendapatkan undangan akan merasa ditinggalkan.
Tidak jelas apakah tamu diminta untuk memberi tahu pengantin baru tentang kehadiran mereka di pesta pernikahan, tetapi satu hal yang pasti, pengantin wanita mengharapkan mereka ada di sana.
Saat pernikahan itu, si pengantin wanita menyediatkan enam meja khusus untuk para rekan kerjanya itu. Akan tetapi, dari 70 kursi yang disediakan, hanya satu saja yang benar-benar terisi.
Satu-satunya rekan kerja yang menghadiri pernikahan si wanita disebut adalah sang murid, yang mungkin merasa berkewajiban untuk datang dan berada di sana.
Dalam unggahan di Weibo itu, si pengantin wanita merasa dipermalukan di depan semua tamu. Terutama keluarga suaminya, dia pun mengaku langsung menundukkan kepalanya sepanjang hari karena merasa benar-benar malu.
Setelah pernikahannya usai, si wanita itu mengabarkan mengundurkan diri. Pasalnya, dia mengaku tidak bisa terus bekerja dengan orang-orang yang telah mempermalukannya di hari pernikahannya.
Kisah itu menjadi viral di Tiongkok, warganet pun terbagi menjadi dua kubu pro kontra. Sejumlah warganet setuju dengan tindakan wanita yang dipermalukan dan keputusannya untuk meninggalkan perusahaan.
Tag
Berita Terkait
-
Terpopuler: Gaun Pengantin Motif Menara Eiffel, Brand Victoria Beckham Diskon Besar-Besaran Demi Pertahankan Eksistensi
-
Keluh Kesah Profesi MUA Rias Pengantin, Nekat Terjang Jalan Lumpur Gunakan Honda Scoopy Demi Customer
-
Viral Pengantin Buat Daftar Aturan Ketat Untuk Tamu Pernikahan, Warganet: Isinya Nggak Masuk Akal
-
Tuai Kontroversi, Wanita Ini Kenakan Gaun Pengantin Motif Menara Eiffel saat Menikah
-
Hendak Menikah? Perhatikan 6 Hal Ini saat Memilih Makeup Pengantin
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
Terkini
-
Gamelan Cirebon Bikin Profesor Amerika Jatuh Cinta: Terbuat dari Cinta!
-
Mengenang Warisan Abadi Tjetjep Muchtar Soleh, Bapak Pembangunan Pendidikan Cianjur
-
Tjetjep Muchtar Soleh, Mantan Bupati Cianjur yang Membangun dengan Hati Tutup Usia
-
Disindir Lewat Medsos, Pekerja Pariwisata Jabar Ancam Dedi Mulyadi Soal Study Tour
-
Viral Pembagian Bir di Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Bandung Gercep: Komunitas Lari Dipanggil