SuaraJabar.id - Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 pasca laga Arema vs Persebaya menewaskan ratusan orang. Buntut dari tragedi ini, desakan untuk ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mundur terus disuarakan publik.
Terkait desakan untuk Iwan Bule mundur sebagai ketum PSSI menurut Pengamat sepak bola Indonesia dari Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali bisa dilihat dari sikap yang ditunjukkan oleh Azwar Anaz yang mundur sebagai ketum PSSI pada 1998.
Konteksnya memang berbeda, namun menurut Akmal, Iwan Bule bisa mencontoh Azwar Anaz yang mundur setelah kasus sepak bola gajah yang merebak pada Piala Tiger 1998.
Sebagai bentuk pertanggung jawaban pada kasus tersebut, Azwar Anaz yang jadi ketum PSSI selama 6 tahun memutuskan untuk mundur.
Baca Juga: Arogansi Polisi Indonesia yang Disorot The New York Times di Tragedi Kanjuruhan
"Kalau Pak Azwar Anaz saja seperti itu (mengundurkan diri), yang tidak memakan korban jiwa, beliau seperti itu (mundur). Apalagi ini yang memakan korban jiwa, kan gitu," kata Akmal.
Ditegaskan oleh Akmal, peristiwa kelam di Kanjuruhan sudah sepatutnya menjadi tanggung jawab dari PSSI dan Iwan Bule sebagai ketuanya.
"Artinya gini, kalau saya ketua PSSI hari ini, saya kan tidak bisa maksa pendapat saya ke Pak Iwan Bule. Kalau saya Ketum PSSI, saya akan mengundurkan diri. Saya akan menyatakan saya mundur. Tetapi saya akan tetap bertanggungjawab dengan kasus-kasus yang telah terjadi, kalau ada tindak pidana hukum yang harus saya jalankan kan gitu," jelas Akmal.
"Jadi saya tidak secara spesifik meminta dia mundur, jadi saya kasih ilustrasi saya saja. Kalau saya, saya mundur. Kalau Pak Azwar Anaz dia mundur, artinya Pak Iwan Bule titik titik gitu," tambahnya.
Komdis PSSI soal Jumlah Penonton di Kanjuruhan
Sementara itu, Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI Erwin Tobing mengatakan jumlah penonton yang hadir di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10), saat terjadinya kerusuhan yang menewaskan 125 orang dan melukai ratusan lainnya, tidak jelas.
Berita Terkait
-
PSSI Dikejar Waktu Gaet Nafi Nahdi, Pemain Kelahiran Swiss Bisa Pilih Jerman
-
Liga 1 Kalah dari Kamboja, Erick Thohir Singgung 'Bersihkan Liga'
-
Jelang Laga Kontra Cina, PSSI Sebut Tak Ada Pemain Naturalisasi Baru
-
Bukan di Sidoarjo, Piala AFF U-23 2025 Berlangsung di Jakarta dan Bekasi
-
Kritik Pedas Media Asing Soal Liga 1 Kalah Level dengan Kamboja Premier League
Tag
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Cianjur Rawan Predator Anak! Ada 17 Kasus Pencabulan dan Pemerkosaan
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI