Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 19:19 WIB
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar. (Dok: Pemprov Jabar)

Selain jadi ajang silaturahmi para pejabat, serta para inovator dari provinsi, hingga kabupaten /kota se- Indonesia. Acara tingkat nasional ini juga menjadi tempat bertukar pikiran dan inovasi sehingga antardaerah dapat saling melengkapi.

"Saya melihat teknologi tepat guna khususnya mendukung kebutuhan pangan di Indonesia," ungkap Wagub Uu.

"Di sini bisa saling tukar informasi teknologi yang ditemukan di desa satu dan lain, jadi motivasi daerah lain, karena memang seseorang terbuka penglihatan karena pergaulan. Insyaallah kegiatan ini bermanfaat bagi bangsa dan negara," tuturnya. 

Pada helatan tahun ini, Provinsi Jawa Barat memamerkan beberapa inovasi TTG, di antaranya alat pengupas kolang kaling karya Wahyu, warga Desa Cisampih, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, yang keluar sebagai Juara Favorit kategori Inovasi Teknologi Tepat Guna.

Baca Juga: Kelompok 40 KKN-T MBKM Kembangkan Teknologi Tepat Guna Pupuk Organik Cair dari Kotoran Sapi

Lalu ada alat pengusir burung tenaga surya, yang dikembangkan Yanyan Sopyanudin Kepala SMK PGRI Telagasari Karawang. Hingga mesin perontok padi portabel, karya Samsul Zuhri Pemuda asal Desa Baregbeg, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis.

Selain itu, pada kategori Posyantek Desa Berprestasi, Juara 1 dimenangkan Posyantek Mandiri Jaya, Desa Balingbing, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, yang diketuai Sarim.

Posyantek atau Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna merupakan lembaga pelayanan TTG yang memberikan pelayanan teknis, informasi dan orientasi berbagai jenis TTG.

Wagub Uu menurutkan bahwa inovasi dalam kehidupan penting, apalagi inovasi menuju kebaikan. Karena tujuan inovasi untuk mengubah masyarakat menjadi lebih baik lagi.

"Ketahanan pangan penting untuk bangsa dan negara melalui loncatan teknologi yang luar biasa. Ingat masyarakat tidak makan besi, beton, masyarakat makan pangan hasil produk para petani," tambah Wagub.

Baca Juga: Ekonomi Mulai Pulih, Rumah Seharga Rp500 Juta - Rp2 Miliar Kini Paling Diburu Milenial

Load More