Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Minggu, 06 November 2022 | 08:34 WIB
Ilustrasi gempa bumi (pixabay)

SuaraJabar.id - Gempa bumi dengan kekuatan 4,6 magnitudo guncang sebagian besar wilayah Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat, Minggu (6/11/2022). Gempa terjadi sekitar usai subuh atau pukul 04:51 WIB.

Hasil analisas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa dipicu pergerakan sesar bawah laut di Selatan Sukabumi, tepatnya lempeng Eurasia.

BMKG menegaskan gempa yang terjadi pukul 04:51:15 WIB tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

“Episenter gempa berada terletak pada koordinat 7.76 LS dan 106.91 BT, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 km BaratDaya Kota Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 37 km,” tulis akun media sosial BMKG.

Baca Juga: Gempa Terkini di Bali, Dirasakan di Denpasar dengan Pusat Gempa di Gianyar

Menurut BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan Hartanto ST MM menjelaskan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, aktivitas tektonik ini jenis gempa bumi dangkal dipicu sesar aktif dasar laut di lempeng Eurasia atau intraplate earthquake.

Data BMKG berdasarkan laporan masyarakat, gampak gempa bumi dirasakan oleh sebagian besar warga Sukabumi baik kota dan kabupaten, dan warga pesisir Kabupaten Cianjur. Getaran di wilayah Cipamingkis, Sindangbarang, Pameungpeuk, Agrabinta dengan Skala Intensitas III MMI.

Kemudian di wilayah Cigaru, Kabupaten Sukabumi dengan Skala Intensitas II - III MMI, di wilayah utara dan Kota Sukabumi serta Palabuhanratu dengan Skala Intensitas II MMI.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ungkap Hartanto mengutip dari Sukabumiupdate--jaringan Suara.com

Hasil pemantauan BMKG saat informasi ini disebar ke publik, hingga pukul 05:25 WIB, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Semarang Hari ini Minggu, 6 November 2022, Waspada Guyuran Hujan Lebat Siang ini

“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tambah Hartanto.

Load More