SuaraJabar.id - Rumah bilik beralaskan tanah di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ini sebenarnya masuk kategori tak layak huni.
Atapnya lapuk dan kerap bojor jika turun hujan. Bilik yang diandalkan jadi dinding rumah juga sudah banyak yang bolong hingga tak mampu menahan dinginnya hembusan angin bagi penghuni rumahnya.
Kondisi kamar mandi rumah itu juga sama-sama memprihatinkan. Tak beratap dan tak memenuhi standar sanitasi yang baik.
Meski begitu sang pemilik rumah yang bernama Tomi (41) tak punya pilihan lain. Ia harus tinggal di gubuk reyot itu bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil.
Ironisnya lagi, kondisi rumah Tomi tidak mempunyai dapur untuk memasak. Mereka harus menata batu untuk dijadikan tungku dan menggunakan kayu bakar untuk memasak.
"Saya terpaksa harus memasak mengunakan kayu bakar dengan menata batu untuk dibuat tungku sebagai alat untuk membuat api. Dan itu kami lakukan di luar rumah," ujar Tomi, Senin (7/11/2022).
Jika turun hujan kata Tomi, air masuk ke dalam rumah. Terlebih, jika hujan tersebut disertai angin, rasa takut dan was-was menghantui ia dan keluarganya.
"Jika turun hujan saya selalu berdoa kepada Allah, agar hujan turun jangan disertai angin. Saya takut rumah ini roboh," kata dia.
Di sisi lain, Tomi mengungkapkan, tidak jarang ada binatang masuk ke dalam rumah mulai ular hingga biawak.
Baca Juga: Permainan Nostalgia Ular Tangga Warnai Area Pelican Kuningan Jakarta
"Di belakang rumah saya kan sungai Cimanuk, kadang ada binatang yang masuk. Bahkan biawak sering bolak-balik, suka masuk dari bilik yang bolong ini," ungkap dia.
Tomi mengaku, sebagai seorang pengamen Ia hanya berpenghasilan rata-rata Rp 50 ribu sehari. Tentunya, penghasilan itu tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup dirinya bersama keluarganya tersebut.
Oleh karenanya, untuk mencari penghasilan tambahan, Tomi pun terkadang menjadi seorang buruh serabutan.
"Selain ngamen saya juga seorang kuli serabutan. Ya kadang-kadang ada yang nyuruh saya bersihin rumput. Saya sih mau aja yang penting halal," tutur dia.
Sementara itu, Sohibul, selaku ketua RT setempat menyampaikan, pihak Kelurahan Paoman sudah mendatangi rumah Tomi dan akan diajukan program Rutilahu serta Baznas.
"Cuma untuk realisasinya kami belum tahu. Dan perkembangan pengajuan itu juga kami belum tahu," terang dia.
Berita Terkait
-
Begini Cara Ular Buang Air Besar, Prosesnya Ternyata Unik dan Tak Disangka
-
Peneliti Temukan Antivenom Baru Penangkal 17 Ular Mematikan
-
5 Shio Paling Beruntung dalam Cinta Hari Ini 29 Oktober 2025, Asmara Lagi Manis!
-
Bikin Merinding, Video Viral Penyelamatan Pria yang Celananya Dimasuki Ular Kobra
-
Permintaan Ekspor Kulit Biawak Indonesia Meroket: Mampukah Permintaan Global Selaras dengan Alam?
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
AgenBRILink Permudah Akses Layanan Perbankan bagi Masyarakat di Perbatasan
-
Sindiran Menohok Dedi Mulyadi Pasca Banjir Bandang: Belanda Tinggalkan Gedung Kokoh, Kita Apa?
-
Perintah Keras Wagub Jabar untuk Polisi: Tangkap Pemuda Penghina Sunda!
-
Lupakan Jokes Planet Lain: 5 Hidden Gem Wisata Alam dan Kuliner Kota Bekasi untuk Libur Akhir Tahun
-
Wakil Wali Kota Erwin dan Rendiana Awangga Dicekal Bepergian Usai Jadi Tersangka Korupsi