SuaraJabar.id - Pemkab Pangandaran bakal menutup sejumlah hiburan malam yang berada di kawasan Pakar Wisata, Pamugaran dan Pantai Hiu lantaran diduga menjadi lokasi praktik prostitusi.
Rencana penutupan tempat hiburan malam itu mendapat respon dari aktivis kesehatan yang juga Manajer Program Yayasan Matahati Agus Abdullah. Ia mengatakan sudah mengetahui rencana penutupan tersebut.
Dikatakannya, secara garis besar mungkin tujuan Pemkab Pangandaran untuk melakukan pembenahan terhadap objek wisata di kawasan Pangandaran agar terlihat lebih indah dan sebagainya.
"Terkait dengan kebijakan Pemkab Pangandaran mungkin ada beberapa kepentingan yang dikaitkan dengan upaya pemerintah dalam membangun Pangandaran, untuk pembenahan, mempercantik wisatanya," kata Agus saat dihubungi Suara.com pada Rabu (9/11/2022).
Baca Juga: Ferdy Sambo Mengaku Tak Terlibat Judi Online, Kamaruddin Simanjuntak: Berbohong
Hanya saja menurut Agus, upaya untuk menutup tempat hiburan di sejumlah kawasan wisata tersebut tidak akan serta merta menghilangkan praktik prostitusi secara keseluruhan di kawasan wisata Pangandaran. Bisa saja mereka yang biasanya menjadi penjajak bergeser ke tempat lain.
Apalagi menurut dia, praktik prostitusi di kawasan Pangandaran tidak hanya terlokalisasi di satu kawasan saja dan tidak hanya menggunakan cara konvensional. Terlebih kini bisa dipesan secara online.
"Iya jelas tidak akan (serta merta hilang). Kalau saya lihat kalau bicara prostitusi sudah sama-sama tahu, polanya tidak konvensional sekarang sudah berkembang," ujarnya.
Untuk penanganan HIV/AIDS, lanjut Agus, tidak akan terganggu. Apalagi pemerintah sudah memiliki program pencegahan yang sudah dijalankan. Hanya saja yang harus ditingkatkan adalah program perlindungan kepada orang yang terlibat sebagai pekerja prostitusi.
Sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Kabupaten Pangandaran Dedih Rakhmat mengatakan, beberapa waktu lalu Unsur Pimpinan Daerah, menugaskan Satpol PP untuk menertibkan tempat hiburan malam yang disinyalir sebagai tempat maksiat.
Baca Juga: Gerbong Pecinta Sandi Uno Bantu Ojol, Lewat Subsidi BBM Gerakan Ekonomi
"Kami sudah melakukan pendekatan kepada pemilik hiburan malam agar menutup usaha yang mereka kelola," kata Dedih.
Ada beberapa tahapan dalam eksekusi penutupan tempat hiburan malam yang berpotensi maksiat, di antaranya teguran lisan serta tiga kali surat peringatan dan terakhir penindakan penertiban.
"Sekitar 33 pemilik hiburan malam sudah setuju kebijakan Pemerintah Daerah untuk menutup usahanya," ujar Dedih.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
5 Tempat Wisata Eksotis di Pangandaran, Eks Menteri Susi Singgung Harta Tiket Masuk
-
Solusi Pinjaman BRI untuk Ojol, Rekomendasi Cicilan Murah
-
Resep Rahasia Santapan Pangandaran, 7 Kuliner Khas yang Bisa Kamu Bikin Sendiri di Rumah
-
Peluang Bisnis Online 2025 yang Cocok untuk Wanita, Fleksibel dan Menguntungkan!
-
Peduli Lingkungan dan Alam dengan Menjadikan Pantai Pangandaran Bersih Maksimal
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang
-
Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang, BRI Siapkan Dana Rp3 triliun untuk Buyback Saham