SuaraJabar.id - Sebuah penelitian menyebutkan jika gempa bumi megathrust dengan magnitudo 8.9 berpotensi menimbulkan tsunami setinggi 34 meter di sepanjang Pantai Selatan Jawa, termasuk di Jawa Barat.
Pakar tsunami dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widjo Kongko beberapa lalu memaparkan, gempa megathrust berpotensi menimbulkan tsunami di bagian selatan Jawa dan barat daya Sumatera, dan bisa menjalar melalui Selat Sunda, memasuki Pantai Utara Jawa dan tenggara-timur Sumatera.
Dampak tsunami tersebut bisa lebih besar dibandingkan dengan dampak tsunami yang terjadi di Aceh tahun 2004.
Merespon hal itu, pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari mengatakan upaya mitigasi penyelamatan nyawa dari gempa megathrust hanyalah evakuasi.
Baca Juga: Sepanjang November 2022 Jawa Barat Berpotensi Diterjang Bencana Hidrometeorologi
"Ketika kita bicara tsunami megathrust, maka ketika itu, kita bicara upaya mitigasi nya untuk penyelamatan nyawa, evakuasi, hanya evakuasi," ujar Abdul dalam "Disaster Briefing" diikuti daring di Jakarta, Senin (14/11/2022) kemarin.
Abdul mengatakan pembelajaran pasca gempa besar dan tsunami Jepang 2011, dimana gempa dapat setinggi 10-15 meter, tidak ada satu struktur pun yang dapat menahan gelombang tsunami. Baik itu struktur beton, struktur baja atau struktur vegetasi.
Sehingga evakuasi dapat dilakukan pada wilayah yang berpotensi terjadinya tsunami. Pengalaman gempa megathrust Aceh 2004, kawasan yang berdampak tsunami sekitar tiga kilometer dari laut ke daratan.
Di Indonesia, kawasan rawan gempa megathrust yang dapat memicu tsunami, yakni Pantai Barat Sumatera dan Pantai Selatan Jawa, selatan Sulawesi, bagian utara Sulawesi, dan utara Papua.
"Ada beberapa tempat yang mungkin di bawah 10 menit tsunami nya udah sampai. Jadi kita benar-benar berpacu dengan waktu, ada atau tidak peringatan dini diterima oleh masyarakat di kawasan pesisir," kata Abdul.
Baca Juga: Kecelakaan KM 139 Tol Cipali, Tiga Orang Tewas, Tujuh Luka-luka
Abdul mengatakan jika guncangan gempa tidak berhenti lebih dari 30 detik, maka 75 persen dapat berpotensi tsunami meskipun terjadinya pelan-pelan, sehingga dibutuhkan upaya evakuasi segera.
Berita Terkait
-
Lisa Mariana Anggap Ridwan Kamil Bak Ayah Sendiri: Masa Sama Ayah Mau Diajak Begituan?
-
Tak Cukup Turun Lapangan dan Keputusan Cepat, Analis Sarankan Dedi Mulyadi Adopsi 4 Pola Pikir Ini
-
Kang Dedi Mulyadi Contek Gaya Prabowo, Sapa Warga Cianjur dari Atas Kap Mobil
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Dedi Mulyadi Tegur Langsung Jeje Govinda Perkara Bawa Anak ke Kantor Dinas di Jam Kerja
Tag
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
- Perbandingan Nilai Pasar Laurin Ulrich dan Finn Dicke, 2 Gelandang yang Dilobi PSSI
Pilihan
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
Terkini
-
Berkat BRI, Pengusaha Kue Tien Cakes and Cookies Capai Omzet Puluhan Juta
-
Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Laris Berkat BRI
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria