Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Selasa, 29 November 2022 | 07:11 WIB
Warga Kampung Rawa Cina, Kecamatan Nagrak, Cianjur, mendirikan tenda pengungsian di lahan kuburan pasca gempa, Rabu (23/11/2022). [ANTARA]

SuaraJabar.id - Gempa bumi M 5.6 yang mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022) tak hanya merusak permukiman penduduk, namun juga menyebabkan kerusakan pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mukti Kabupaten Cianjur. Akibatnya, air pipa meluber ke segala arah hingga masuk ke selokan.

Fenomena rusaknya pipa dan melubernya air PDAM itu lantas dimanfaatkan warga pengungsi Kampung Nagrak Wetan, RT 02, RW 11, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Dede, warga setempat yang terpaksa mengungsi karena rumahnya rusak dan tidak layak huni pascagempabumi menuturkan bahwa kebocoran pipa PDAM ke selokan itu menjadi "berkah" di tengah masa sulit.

“Kebetulan kami mengungsi karena rumah rusak dan tidak bisa ditempati. Untuk air bersih untuk cuci tangan, cuci muka, nyuci baju dan lain-lain ada air dari PDAM yang bocor ke selokan. Air nya jernih bersih sekali. Kami manfaatkan,” tutur Dede.

Baca Juga: Sebanyak 3.175 Tenaga Kesehatan Tersebar di 194 Titik Pengungsian Gempa Cianjur

Kerusakan pipa PDAM yang kemudian dimanfaatkan warga pengungsi itu dibenarkan oleh pihak PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur.

Kepala Bagian Perencanaan PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur Hadi Koswara  menuturkan bahwa setelah guncangan hebat gempabumi, beberapa titik pipa memang mengalami kerusakan hingga airnya meluber ke segala arah termasuk ke selokan, seperti yang terjadi di Kampung Nagrak Wetan.

“Ya benar. Itu adalah air PDAM. Saat terjadi gempabumi, pipa kami rusak dan bocor,” ujar Hadi.

Dua hari setelah pipa mengalami kerusakan, pihak PDAM segera turun tangan untuk melakukan perbaikan. Adapun pihaknya mengaku bahwa perbaikan agak sedikit lambat karena alasan keamanan. Sebab, lokasi titik kerusakan pipa itu berada di jalur utama lalu lintas logistik dan evakuasi warga terdampak gempabumi.

“Karena alasan keamanan. Jadi jalur itu adalah jalur utama untuk evakuasi,” kata Hadi.

Baca Juga: Posting Gempa Cianjur Ridwan Kamil Dapat Ucapan Dari Warga Ganjar, Ini Katanya

Usai perbaikan pipa PDAM, kemudian air selokan kembali keruh dan warga tidak lagi memanfaatkannya. Sebagai antisipasi dan menyambung kebutuhan air bersih warga pengungsi, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana bersama PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur secara rutin mendistribusikan air dengan mobil tangki.

BNPB dan PDAM Tirta Mukti juga selalu memberikan sosialisasi kepada warga pengungsi agar tidak memanfaatkan air sembarangan atau air kotor untuk segala kebutuhan air selama masa darurat bencana. Hal itu dilakukan guna mencegah penyakit yang bersumber dari air yang tidak higienis seperti diare, gatal-gatal dan penyakit lainnya.

Load More