SuaraJabar.id - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) bersama Rakyat Peduli Lingkungan (Rapel) dan Karbon mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi PLTU Cirebon 2 yang menyeret eks Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisasatra.
Mereka menyatakan, ada kekhawatiran barang bukti hilang jika kasus dugaan korupsi PLTU Cirebon 2 tak juga diusut tuntas.
Diketahui, Bupati Cirebon nonaktif Sunjaya Purwadisasatra menerima dana sebesar Rp 6,04 miliar dari General Manager Hyundai Enginering Construction (HDEC) Herry Jung.
Herry Jung sendiri saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan berkaitan dengan perizinan PT. Cirebon Energi Prasarana yang menggarap PLTU tersebut.
"Kami mempertanyakan kepada KPK kapan tersangka Harry Jung diajukan ke persidangan? Semakin lama kasus ini tidak disidangkan maka ada kemungkinan besar barang bukti untuk kasus ini dan kemungkinan calon tersangka lain bisa menghilangkan barang bukti," kata Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jawa Barat, Wahyudin Iwank ketika dihubungi Suara.com, Rabu (25/1/2023).
Ia juga mempertanyakan proses hukum terhadap beberapa pihak yang diduga terlibat dalam kasus suap itu.
"Belum lagi oknum lain yang sempat juga disinggung KPK seperti Rita selaku Camat Beber dan juga nama-nama lainnya, hingga saat ini kami pun belum kunjung juga mendapat informasi apapun dari KPK, bukan hanya kotor industrinya, namun kotor juga praktek-praktek dalam mendapatkan izin PLTU," terangnya.
Sementara itu, Ketua Rakyat Peduli Lingkungan atau Rapel Cirebon, Aan Anwaruddin menyatakan pihaknya melayangkan surat pada KPK untuk mengingatkan kasus dugaan korupsi PLTU Cirebon 2.
“Kalau kasus ini lama dibiarkan, saya khawatir barang bukti yang kemarin hilang. Sehingga, penegakan hukum terkait kasus korupsi PLTU Cirebon ini tidak berkembang,” ujarnya.
Baca Juga: KPK Periksa Budiman yang Dipenjarakan Hakim Agung Gazalba Saleh, Didalami Soal Perkaranya
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Mobil Ketua Karang Taruna Bogor Dihancurkan OTK! Bukan Pencurian Biasa, Ada Dugaan Teror Serius
-
Krisis Air PDAM Tirta Kahuripan Kian Parah, Netizen Kepung Medsos Desak Dedi Mulyadi Turun Tangan
-
Dedi Tantang Purbaya Buka Data! Bantah Endapkan Triliunan Uang Rakyat di Deposito
-
Dedi Mulyadi Murka Dituding Timbun Dana Rp4,17 T, Tantang Menkeu Purbaya Buka Data Daerah Lain
-
Geger! Respons Pemangkasan Dana Pusat, Dedi Mulyadi Pangkas Jam Kerja ASN di Jabar