SuaraJabar.id - Geger penemuan satu peti berisi uang palsu ditemukan di Cibunar, Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Peti berisi uang palsu ditemukan di sebuah vila kawasan tersebut.
Peti berisi uang palsu tersebut pecahan Rp100 ribu dengan nilai mencapai Rp105 juta. Penemuan peti ini kagetkan warga pada akhir pekan lalu, Minggu 15 Oktober 2023.
Kekinian, polisi telah memburu lima orang terduga pelaku berdasarkan rekaman CCTV dan informasi dari penjaga vila, tempat ditemukannya satu peti uang palsu tersebut.
Di rekaman CCTV vila tersebut, para terduga pelaku pada Minggu dinihari 15 Oktober 2023 mengeluarkan peti kayu berukuran besar dari dalam mobilnya.
Baca Juga: Rupiah Mutilasi: Dugaan Cara Baru Distribusi Uang Palsu
Polisi juga telah mengantongi ciri-ciri kelima orang yang berdasarkan salah satu KTP jaminan pelanggan penginapan vila, berasal dari Cirebon.
Menurut Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo seperti dikutip dari Sukabumiupate.com--jaringan Suara.com, peti berisi uang palsu itu ditinggalkan para pelaku sebelum polisi datang.
Polisi sempat menunggu kelima orang tersebut kembali sebelum akhirnya merilis kasus ini ke publik pada Kamis, 19 Oktober 2023.
"Kemarin ditemukan dalam kondisi tidak ditemukan orang yang membawa (terduga pelaku). Tapi berdasarkan keterangan dari warga yang melihat, kita sudah mengantongi ciri-cirinya. Kita akan mengembangkan. Mohon doanya sehingga kita dapat menangkap para pelaku," ujarnya.
Polres Sukabumi Kota juga telah berkoordinasi dengan pihak bank untuk mengawasi dan mencegah peredaran uang palsu di Sukabumi.
Baca Juga: Viral Pemalsuan Uang Rp 2 Ribu Dicat Jadi Rp 20 Ribu, Gimana Cara Membedakan Uang Palsu atau Asli?
"Kita koordinasi dengan bank terkait pemantauan uang palsu karena tidak menutup kemungkinan uang palsu itu juga disisipkan saat menabung atau saat kegiatan di pasar-pasar. Kita akan mengintensifkan kegiatan preventif dengan melakukan patroli di tempat-tempat perbelanjaan," jelasnya.
Berita Terkait
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Apa Itu Uang Mutilasi dan Ciri-Cirinya, Benarkah Tidak Bisa Dipakai Jual-beli?
-
3 Lowongan Kerja Pabrik Sukabumi, Cermati di Sini!
-
Ancaman Bom di Wisuda Unpar Bandung, 100 Polisi Berjaga Ketat!
-
Tragis! Niat Sembunyi karena Bolos Pengajian Rutin, 4 Santri di Sukabumi Tewas Tertimpa Tanggul Longsor
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Dedi-Erwan Unggul Quick Count, Anak Bos Persib: Insya Allah Hasil Resmi Tak Beda Jauh dengan Hitung Cepat
-
Ada Potensi Pemungutan Suara Ulang di Karawang dan Sukabumi, Pj Gubernur Jabar: Tunggu Bawaslu
-
Petugas TPS Meninggal Saat Bertugas, Begini Pesan PJ Gubernur Jabar
-
Sabet 73,5 Persen Suara, Rudy-Ade Deklarasikan Kemenangan di Pilkada Kabupaten Bogor
-
Unggul Versi Hitung Cepat, Aep: Ini Kemenangan Masyarakat Karawang