SuaraJabar.id - Pakar kesehatan dr. Monica Cynthia Dewi mengingatkan masyarakat agar tak menganggap remeh penyakit batuk dan pilek (selesma), infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sakit tenggorokan, dan influenza yang kerap terjadi pada musim hujan.
"Meski tampak ringan, penyakit musiman ini kerap mengganggu produktivitas, terutama saat kita harus menyelesaikan pekerjaan akhir tahun atau mempersiapkan liburan," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Penelitian dari Current Medical Research and Opinion menemukan batuk dan pilek (selesma) menyebabkan penurunan produktivitas sebanyak 26,4 persen.
Sementara itu, penelitian dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menunjukkan influenza dapat mengurangi produktivitas pekerja sebanyak 67-74 persen.
Baca Juga: Seberapa Penting Sih Konsumsi Vitamin A dan C di Musim Hujan?
Monica mengatakan cuaca yang tidak menentu di penghujung tahun sering kali menjadi penyebab meningkatnya kasus penyakit musiman tersebut.
“Perubahan suhu ekstrem antara hujan dan panas dapat melemahkan daya tahan tubuh, membuat masyarakat lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri," ujar Monica yang menjabat sebagai Medical Manager Halodoc itu.
Lalu, agar masyarakat terutama para pekerja agar tetap sehat meski harus menuntaskan pekerjaan sambil mempersiapkan liburan jelang akhir tahun, dia memberikan kiat sehat.
Kiat ini salah satunya menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan minum suplemen vitamin. Lalu, melakukan tindakan preventif seperti vaksinasi flu.
Monica menambahkan, warga bisa memanfaatkan layanan kesehatan digital untuk mendapatkan pengobatan cepat dari ahli kesehatan.
Masyarakat juga, kata dia, perlu segera mencari bantuan medis apabila gejala tidak membaik dalam 2-3 hari meskipun sudah mengonsumsi obat yang biasa digunakan.
Dikatakan Monica ,warga perlu berkonsultasi pada tenaga medis apabila mengalami demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius selama lebih dari dua hari, mengalami kesulitan bernapas atau nyeri dada, serta apabila gejala mengganggu aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan atau perencanaan liburan.
[ANTARA]
Berita Terkait
-
Keselamatan Berkendara di Tengah Hujan saat Mudik, Mengapa Lampu Hazard Bukan Solusi yang Tepat?
-
Batuk saat Puasa? Begini Cara Mengatasinya tanpa Batal
-
Hujan Turun? Tenang, Ini Rahasia Jitu Berkendara Aman dengan Mobil Listrik
-
Kenapa Jadi Gampang Sakit Flu saat Musim Hujan? Begini Penjelasan Dokter
-
Hujan Badai Tak Masalah! Ini Ciri-Ciri Jas Hujan Motor yang Bagus
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Laris Berkat BRI
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas