SuaraJabar.id - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2 Bandung, Jawa Barat, menyiapkan 4 perjalanan kereta tambahan untuk angkutan mudik Idul Fitri 2019. Empat perjalanan tambahan itu mulai beroperasi pada H-10 hingga H-10 lebaran.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Joni Martinus mengatakan, penjualan tiket kereta api di Daop 2 Bandung sudah bisa dipesan mulai hari ini, Sabtu (6/4/2019).
Mulai Sabtu, 6 April ini, kami sudah membuka penjualan kereta api tambahan. Kami akan mengoperasikan 4 kerta api tambahan yaitu kereta api Pasundan, Kutojaya Selatan, Lodaya pagi dan malam," ucap Martinus kepada Suara.com di stasiun Bandung.
Menurutnya, total tempat duduk yang disediakan PT KAI Daop 2 Bandung, yakni mencapai 2.600 kursi per hari. Dia berharap masyarakat bisa memanfaatkan kereta api tambahan itu.
Alasan penambahan perjalanan kereta api itu, lantaran melonjaknya jumlah penumpang pada musim lebaran 2019.
"Kenapa kami pilih 4 rute itu, karena berdasarkan hitungan kami rute itu menjadi favorit penumpang," jelasnya.
"Misalnya kereta api dari Bandung ke Surabaya itu kan kereta Pasundan, ditambah karena jalur tersebut sangat diminati oleh masyarakat. Kemudian kereta Lodaya dari Bandung ke Yogyakarta dan Solo itu juga merupakan jalur-jalur yang sangat menjadi favorit masyarakat," tambahnya.
Martinus menambahkan, tiket yang terjual di musim lebaran kali ini baru sekitar 40 persen. Artinya, kata dia, masih tersisa sekitar 60 persen jumlah total tiket yang disediakan PT KAI Daop 2 Bandung yang bisa dipesan penumpang.
"Tiket yang terjual sampai saat ini untuk Daop 2 Bandung pada masa angkutan lebaran sekarang baru sekitar 40 persen, jadi kami imbau masyarakat masih bisa melakukan pemesanan ya pada tanggal-tanggal di luar tanggal favorit tentunya," tukasnya.
Baca Juga: Nisan Salib di Jogja Dibakar, Ahli Waris: Orang Meninggal Masih Diganggu
Diapun mengatakan, kalau dibandingkan dengan musim mudik tahun sebelumnya, penyediaan tiket kereta api pada musim lebaran 2019 mengalami peningkatan sekitar 6 persen.
Tahun lalu, kata dia, PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan 86 kereta untuk angkutan lebaran. Sementara untuk tahun ini, ada 91 kereta yang dioperasikan untuk mengangkut penumpang pada musim mudik lebaran 2019.
"Kalau kapasitas tempat duduk harian tahun lalu kami siapkan sekitar 68 ribu tempat duduk per hari. Sedangkan tahun ini sekitar 70.400 per hari. Jadi ada kenaikan sekitar 2 persen dari jumlah tempat duduk yang dsediakan.”
Kontributor : Aminuddin
Berita Terkait
-
Sabtu Dini Hari, Tiket Kereta Api Tambahan Lebaran 2019 Mulai Dijual
-
Anak Usaha Summarecon Agung Luncurkan Konsep Rumah Tumbuh di Bandung
-
Prabowo: Halo Media, Lo Mau Liput Acara atau Nunggu Gue Salah Ngomong?
-
AHY Sebut Keberhasilan SBY dalam Kampanye Prabowo di Bandung
-
Pasrah, Habib Bahar bin Smith Akan Terima Apapun Vonis Hakim
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
Terkini
-
7 Fakta Miris Penemuan Jasad Bayi di Sungai Cianjur: Luka Misterius hingga Dugaan Pelaku Orang Luar
-
Keji! Jasad Bayi Ditemukan di Sungai Cianjur dengan Luka Misterius, Polisi Buru Orang Tua
-
7 Fakta Miris Kematian Balita Raya: Bukan Cacing, Sepsis dan Alarm untuk Layanan Kesehatan Kita
-
Menkes Budi: Balita Raya Meninggal Bukan karena 1 Kg Cacing, Tapi Sepsis Akibat Infeksi Kronis
-
Di Balik Tour de Malasari: Blueprint Pemkab Bogor Sulap Desa Terpencil Jadi Mesin Uang Pariwisata