SuaraJabar.id - Psikolog dari Universitas Pancasila (UP), Aully Grashinta menanggapi fenomena banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia akibat kelelahan selama bertugas di Pemilu 2019.
Dia menilai, beban kerja yang berat dan waktu kerja yang panjang menjadi pemicu petugas KPPS kelelahan dan meninggal dunia saat bertugas menjaga kotak suara di TPS.
"Kalau kelelahan ya wajar, karena banyak sekali tugas yang dilakukan KPPS sejak hari sebelum Pemilu dilakukan. Tanggung jawab juga besar karena semua harus sesuai dengan prosedur yang ada dan harus meminimalisir adanya kesalahan yang membuat masyarakat tidak percaya,” ujar Aully Rabu (24/4/2019).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, bagi orang-orang yang tidak biasa bekerja terus menerus dalam waktu yang panjang merupakan hal ini sangat melelahkan. Menurutnya, proses pemungutan dan penghitungan suara di pemilu yang masih menggunakan sistem manual memang sangat membutuhkan banyak tenaga.
Baca Juga: Pemilu Serentak 2019 Dinilai Melelahkan, KPU: Perlu Ada Evaluasi Sistem
“Seyogyanya kita sendiri memang memiliki alarm diri jika sudah merasa sangat lelah dan harus istirahat, sehingga pembagian tugas atau kerjasama dalam tim TPS pun seharusnya diatur. Sehingga bisa bergantian beristirahat dan sebagainya,” katanya.
Menurutnya, aspek ‘kesehatan’ harus menjadi pra syarat sebelum melakukan tugas berat tersebut.
“Karena menjadi KPPS memang berat dan membutuhkan kesehatan yang mendukung,” ungkapnya.
Dia juga menilai, lokasi TPS di tempat terbuka bisa memicu orang orang yang tidak biasa kerja di ruang terbuka rawan terkena penyakit seperti masuk angin dan demam. Sehingga, menurutnya, kemungkinan petugas KPPS mengalami sakit memang besar.
“Kondisi ini bisa memicu seseorang menjadi sakit dan kelelahan. Jika dilihat dari penghitungan kemarin, banyak yang bekerja sampai larut malam bahkan sampai pagi,” jelasnya.
Baca Juga: Selamat! DJ Katty Butterfly Dikaruniai Anak Perempuan
Seharusnya, kata dia, kondisi tersebut diimbangi dengan asupan suplemen yang baik sehingga energi yang dikeluarkan seimbang dengan asupan yang masuk.
“Banyak TPS yang baru selesai penghitungan di tengah malam bahkan pada pagi hari,” pungkasnya.
Diketahui, berdasarkan catatan Komisi Pemilihan Umum pada Selasa (24/4/2019), ada sebanyak 119 petugas KPPS yang meninggal dunia selama pelaksanaan Pemilu 2019. Sedangkan, 548 orang dikabarkan sakit. Total korban itu tersebar di 25 provinsi.
"Berdasarkan data yang kami himpun hingga pukul 16.30 WIB, petugas kami yang mengalami kedukaan ada 667 orang. Sebanyak 119 meninggal dunia, 548 sakit, tersebar di 25 provinsi" tutur kata Komisioner KPU, Viryan Aziz di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2019).
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Pemilu Serentak 2019 Dinilai Melelahkan, KPU: Perlu Ada Evaluasi Sistem
-
KPU Akan Keluarkan Juknis Pemberian Santunan ke Petugas KPPS yang Meninggal
-
KSP Sebut Surat Suara yang Dibakar di Papua Dokumen Tak Terpakai
-
TPS Khusus Dibangun di Hutan Ini Hanya untuk Satu Warga
-
Meninggal Akibat Pemilu, Prabowo Ogah Jauh dari Kotak Suara di TPS
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Rezeki Dadakan Jumat Malam! 2 Link Dana Kaget Siap Diklaim
-
Kadis Dinsos Bogor: PSK Enggak Perlu Dikirim ke Sukabumi atau Cirebon, Kita Tampung Sendiri
-
Cianjur Selatan Segera Mekar! Bupati Wahyu Genjot Pembangunan Syarat DOB
-
Blue Matter Trio dan Kinematics Juarai The 5th Papandayan International Jazz Competition 2025
-
Didukung KUR BRI, Pengusaha Sleman Ini Sukses Sulap Kelor Jadi Olahan Pangan Berkhasiat