SuaraJabar.id - Pelaksanaan Pemilu serentak 2019 menyisakan duka bagi kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). Banyaknya petugas yang gugur dalam menjalankan amanah demokrasi kini menjadi perhatian pemerintah karena korban yang terus berjatuhan.
Di Bekasi, Jawa Barat, tercatat ada empat petugas KPPS yang meninggal akibat kelelahan dalam menunaikan tugas demokrasi. Salah satunya dialami Ketua KPPS 81, RT 03/10, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Ahmad Salahudin (43) yang meninggal dalam kecelakaan tragis, sehari usai penyelenggaraan pemilu, Kamis (18/4/2019).
Kejadian tersebut diungkapkan Kakak kandung korban, Ahmad Syaefuddin (45) kepada suara.com , Rabu (24/4/2019). Syaefudin menceritakan adiknya mengalami kecelakaan sekitar pukul 06.20 WIB saat hendak mengantarkan anaknya ke Pesantren Darusalam di Cimanggis, Bogor, Jawa Barat.
Syaefudin menceritakan kejadian tersebut berdasarkan keterangan anak Salahudin. Kala itu motor yang dikendarai adiknya sudah oleng alias lepas kendali. Saat melaju di kawasan Jatiasih, terjadilah kecelakaan antara sepeda motor yang dikendarai Salahudin dengan truk pengangkut sepeda motor.
Baca Juga: Ratusan Petugas KPPS Meninggal, LIPI Usul Pemilu 2024 Pakai e-Voting
"Penuturan putranya ketika dibonceng sudah oleng motor ke arah kanan, kemungkinan diduga tertidur. Dari arah berlawanan truk pengangkut motor melaju dengan kecepatan kencang dan tabrakan tidak bisa dihindari," katanya.
Peristiwa kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 06.20 WIB. Usai kejadian, Salahudin sempat dilarikan ke Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi.
"Pada pukul 06.30 WIB dilarikan ke rumah sakit masuk ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat). Tindakan medis sudah dilakukan, Jam 06.45 WIB sudah dinyatakan beliau meninggal dunia," katanya.
Syaefudin menduga Salahudin terlibat kecelakaan karena faktor kantuk dan kelelahan hingga kecelakaan tak bisa di hindarkan. Syaefuddin menduga kuat jika sang adiknya kelelahan selama bertugas menjadi Ketua KPPS di TPS 81 RT 03/10, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Sebab, sebelum pemungutan suara, Salahudin bekerja lembur selama tiga hari. Sang adik bekerja bersama dengan para anggota lainnya mulai dari menulis surat undangan atau C6 sampai dengan proses perhitungan kotak suara.
Baca Juga: PBNU Doakan Petugas KPPS Meninggal dalam Tugas Diampuni Dosanya
Pada Rabu (17/4/2019), Salahudin harus melaksanakan pemungutan suara dengan lima kota suara. Ia dapat membayangkan bagaimana lelahnya menjadi KPPS.
Misalnya saja, kata Syaefuddin, jika lima kotak suara dikali jumlah pemilih yang ada di TPS sebanyak 300 orang. Maka yang akan dihitung sebanyak 1.500.
Menurutnya, proses itupun dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada kesalahan. Ia menduga, hal ini yang menjadi faktor lelahnya hampir semua kepanitian TPS sehingga nyaris sampai pukul 04.00 WIB, Kamis (18/4/2019).
Bahkan, kata dia, ada beberapa TPS yang belum selesai penerimaan karena masih dalam proses perhitungan. Ia menyebut dua hari itu begitu panjang dan melelahkan dirasakan oleh semua anggota.
"Nyaris mereka semua kurang memperhatikan makan, karena didesak oleh waktu pelaksanaan dan persiapan yang sangat pendek. Selepas itu, almarhum pulang untuk solat subuh dan langsung mengantar putranya ke pondok pesantren, karena Pukul 07.00 WIB harus sudah ada di tempat sehubungan ujian pondok pesantren maka beliau berusaha agar anaknya tiba sebelum ujian berlangsung," papar Syaefuddin.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Toko Dessert di Kota Bekasi, Pemilik Sweet Tooth Harus Tahu
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
40 Siswa Madrasah Ditetapkan Sebagai Duta Moderasi Beragama
-
Putri Pahlawan Kusumah Atmadja di Usia Senja: Hidup Sendiri, Tinggal di Kontrakan
-
Sendiri di Usia Senja: Kisah Putri Pahlawan Kusumah Atmadja yang Tinggal di Kontrakan
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024
-
Apakah Samsung A35 Tahan Air dan Spesifikasinya