Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 26 April 2019 | 17:50 WIB
Sekitar 150 Warga Kampung Gunungbatu, Kedusunan Liunggunung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengungsi akibat pergerakan tanah di wilayah tersebut. [Antara]

SuaraJabar.id - Akibat pergeseran tanah yang terjadi di Kampung Gunungbatu, Kedusunan Liunggunung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sebanyak 150 warga yang mendiami wilayah tersebut memutuskan untuk mengungsi.

Hal tersebut dilakukan karena semakin hari, lokasi bencana pergeseran tanah terus meluas dan mengancam permukiman penduduk.

"Ada sekitar 150 warga yang tinggak di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung yang mengungsi baik di tenda peleton, masjid, rumah saudaranya, dan beberapa lokasi lainnya," kata tokoh masyarakat Desa Kertaangsana Asep Has seperti dilansir dari Antara di Sukabumi, Jumat (26/4/2019).

Warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman karena khawatir bencana itu terus meluas. Apalagi puluhan rumah warga sudah mengalami kerusakan, seperti retak pada dindingnya dan miring, karena fondasinya ambles akibat tanah retak.

Baca Juga: Selama Februari, Wonogiri dilanda 23 Bencana Alam

Selain itu, faktor curah hujan yang tinggi juga menyebabkan warga semakin takut tinggal di dalam rumah. Apalagi ditambah pergeseran tanah meluas dan lebar retakannya semakin membesar.

Saat ini, jelas Asep, kondisi warga cukup memprihatinkan. Lantaran ada beberapa balita yang juga ikut mengungsi. Warga khawatir kondisi kesehatan menurun dan jatuh sakit, sedangkan kondisi udara cukup dingin karena turun hujan di pengungsian.

Pihaknya juga meminta kepada pemerintah, khususnya Badan Geologi, segera melakukan penelitian di lokasi bencana, agar warga bisa mengetahui kondisi status bahaya pergeseran tanah itu.

"Sebagian masyarakat masih bertahan mengungsi, tetapi saat malam hari jumlah warga yang mengungsi akan bertambah banyak. Antisipasi hal yang tidak diinginkan warga dan relawan terus bersiaga di lokasi," katanya.

Asep mengatakan informasinya, Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan mendirikan dapur umum di lokasi pengungsian untuk membantu warga.

Baca Juga: Ratusan Korban Bencana Alam Palu Gelar Kongres Tuntut Pemerintah

Selain itu, pihaknya juga akan memanfaatkan lahan bekas pasar untuk dijadikan pengungsian sementara dengan cara membuat sekatan dari tripleks agar pengungsi lebih nyaman.

Load More