Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Senin, 03 Juni 2019 | 11:27 WIB
Para pengungsi korban pergerakan tanah di Sukabumi bakal melewatkan lebaran di rumah, karena kediaman mereka hancur akibat pergerakan tanah. (Sukabumiupdate)

SuaraJabar.id - Ratusan jiwa korban bencana pergerakan tanah di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masih mendiami posko pengungsian di eks pasar Nyalindung pada H-2 lebaran.

Bahagia sekaligus sedih terpancar dari wajah para pengungsi. Bahagia karena menyambut datangnya lebaran, lalu bersedih karena mereka terpaksa berlebaran di posko pengungsian yang berukuran 12 x 6 meter itu.

Sedangkan, Hunian Sementara (Huntara) yang direncanakan diperkirakan baru selesai satu bulan ke depan. Adapun lokasi huntara tersebut ada di Kampung Rancanbali yang jaraknya sekitar satu hingga satu setengah kilometer dari Kampung Gunungbatu.

"Alhamdulilah sudah punya baju lebaran, perasaannya senang tapi juga sedih karena harus lebaran di pengungsian," ungkap Neza Aprilia (14) seorang remaja putri yang tinggal di pengungsian seperti dilansir Sukabumiupdate (jaringan Suara.com).

Baca Juga: Bencana Tanah Bergerak di Sukabumi, 354 Warga Diungsikan

Wajah murung diperlihatkan seorang Nenek bernama Rukoyah (66). Nenek Rukoyah yang tinggal di pengungsian bersama anak dan tiga cucunya ini mengaku sangat sedih karena selain ini merupakan kali pertama kalinya berlebaran di pengungsian, ia pun harus merelakan rumahnya yang sudah ditinggali puluhan tahun hancur.

"Sedih saja, kalau ingat rumah kami yang hancur. Terlebih di usia saya yang sudah tua ini saya sudah mulai sakit-sakitan," ujar Rukoyah.

Rencananya para pengungsi ini akan melaksanakan salat Ied di masjid yang berada di Kampung Gunungbatu, tapi berada dalam kondisi aman.

Load More