Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Sabtu, 27 Juli 2019 | 09:56 WIB
Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukan analisa erupsi Gunung Tangkuban Perahu di Ruang Monitoring PVMBG Badan Geologi, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (27/7/219). (ANTARA Foto/Bagus Ahmad Rizaldi)

SuaraJabar.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan Gunung Tangkuban Perahu masih berpotensi terjadi erupsi. Hal ini dikarenakan berdasarkan analis masih terekamnya tremor berkelanjutan.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Devy K. Syahbana menjelaskan bahwa erupsi pada Jumat (26/7) disebabkan uap magma yang berinteraksi dengan sistem hidrotermal Gunung Tangkuban Perahu. Kemudian, ada perubahan di bawah permukaan sehingga terjadi erupsi.

"Kondisi ini bisa terjadi di beberapa gunung bukan hanya di Tangkuban Perahu, tapi di Papandayan, Dieng juga sama, dan ini biasanya tidak diawali dengan tanda jelas, dia bisa terjadi kapanpun. Jadi erupsi bisa terjadi kapan saja," kata Devy di Ruang Monitoring PVMBG Badan Geologi, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (27/7/2019).

Devy menuturkan, berdasarkan peristiwa erupsi yang terjadi, ancaman hanya di wilayah sekitar kawah saja, untuk di luar kawah tidak akan terlalu berbahaya.

Baca Juga: Video Erupsi Gunung Tangkuban Parahu, Jalanan Berselimut Abu

"Kalau di luar kawah ini tidak akan terlalu bahaya, minimal menyiapkan masker," kata dia.

Petugas BPBD Kabupaten Bandung Barat melakukan pengamatan di Kawah Ratu Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (23/7/2019). [Antara/Raisan Al Farisi]

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gede Suantika mengatakan erupsi Tangkuban Parahu tidak akan berdampak pada pergerakan Sesar Lembang.

Menurut dia, pergerakan Sesar Lembang mungkin bisa terjadi ketika erupsi yang terjadi sangat besar hingga mengeluarkan magma.

"Erupsi sekarang kecil sekali jika ingin dikaitkan dengan Sesar Lembang. Pergerakan Sesar Lembang bisa saja terjadi kalau erupsi magmatik," kata Gede.

Lebih lanjut, PVMBG telah memberikan rekomendasi kepada pengelola tempat wisata agar tidak memberikan izin kepada masyarakat untuk berada di sekitar kawasan khususnya kawah ratu dan kawah upas dengan radius 500 meter.

Baca Juga: Gunung Tangkuban Perahu Erupsi, Keluarkan Abu Vulkanik

Kemudian pedagang, wisatawan, dan pendaki pun tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.

"Diminta masyarakat sekitar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas vulkanik dan diimbau tidak berlama-lama berada di bibir kawah," kata Gede. (Antara)

Load More