SuaraJabar.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikan status gunung Tangkuban Parahu dari normal menjadi waspada pada Jumat (2/8/2019), pagi ini. Hal itu ditetapkan usai letusan freatik yang kembali terjadi pada pukul 20.48 WIB, Senin (1/8/2019), malam.
Kepala PVMBG Kasbani mengatakan erupsi Tangkuban Parahu itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi ± 11 menit 23 detik.
"Tinggi kolom abu teramati ± 180 m dari dasar kawah (± 2284 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu condong kearah utara dan timur laut," ungkap Kasbani, Jumat (2/8/2019).
Setelahnya, eruspsi kembali terjadi sekitar pukul 00.43 WIB, Jumat (2/8/2019). Namun, tinggi kolom abu akibat erupsi ini tidak teramati dengan jelas. Erupsi ini, kata dia terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm (overscale) dan durasi ± 3 menit 6 detik.
"Kembali terjadi erupsi pada pukul 01:45, 03:57 dan 04:06, masih berlangsung hingga saat ini. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm," tukasnya.
Kasbani menganalisis aktivitas Gunung api yang berada di kawasan Kabupaten Bandung Barat dan Subang, Jawa Barat itu masih berada dalam kondisi yang belum stabil dan aktivitas serta potensi erupsi dapat berubah sewaktu-waktu.
"Makanya, tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu dinaikkan dari Level 1 (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak 2 Agustus 2019, pukul 08.00 WIB," katanya.
"Evaluasi menerus tetap dilakukan untuk mengantisipasi tingkat aktivitas dan potensi ancaman erupsi," tambahnya.
Adapun ancaman bahaya yang disebabkan erupsi itu yakni berupa hujan abu serta hembusan gas vulkanik dengan konsentrasi naik turun di sekitar Kawah Ratu yang dapat membahayakan kesehatan juga keselamatan jiwa pengunjung, pedagang dan warga setempat. Pasalnya, kata dia, erupsi freatik dan hujan abu di sekitar kawah berpotensi terjadi tanpa ada gejala vulkanik yang jelas.
Baca Juga: Gunung Tangkuban Perahu Kembali Erupsi, Wisatawan Dilarang Mendekat
Kasbani mengimbau agar masyaratak sekitar, pengunjung juga wisatawan tidak mendekati kawah di puncak gunung Tangkuban Parahu dalam radius 1,5 km dari kawah aktif.
"Masyarakat sekitar, Pedagang, Wisatawan, Pendaki, dan Pengelola Wisata Tangkuban Parahu agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik dan dihimbau tidak berlama-lama berada disekitar kawah aktif agar terhindar dari paparan gas berbahaya," tutupnya.
Kontributor : Aminuddin
Berita Terkait
-
Gunung Tangkuban Perahu Kembali Erupsi, Wisatawan Dilarang Mendekat
-
Kamis Ini, Taman Wisata Gunung Tangkuban Perahu Akan Dibuka Kembali
-
Minggu Malam, Gunung Tangkuban Parahu Dinyatakan Normal
-
PVMBG Sudah Peringatkan Gubernur Jabar Sebelum Tangkuban Perahu Erupsi
-
Tangkuban Perahu Erupsi, Warga sekitar Sesar Aktif Lembang Tak Perlu Risau
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
-
76 Izin Tambang Baru Terbit di Jabar, Kadis ESDM: Arahan Dedi Mulyadi..
-
Dugaan Korupsi Anggaran 2025, Wakil Wali Kota Bandung Dicegah ke Luar Negeri?
-
Viral Detik-Detik Polisi Kepung Simpang Bappenda! Puluhan Motor Balap Liar Kocar-Kacir di Cibinong
-
Kasus Korupsi Anggaran 2025, Kejaksaan Sita Ponsel-Laptop Usai Periksa Wakil Wali Kota Bandung
-
Jalur Utama Bandung-Cianjur Lumpuh Total! Pohon Tumbang Blokir Akses, Antrean Kendaraan Mengular