Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Jum'at, 06 September 2019 | 11:27 WIB
Pengamen ondel-ondel.

SuaraJabar.id - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengeluarkan surat edaran terkait larangan pengamen ondel-ondel yang dilakukan oleh anak-anak. SE ini bertujuan untuk menertibkan pengamen jalanan, khusuya mereka yang masih di bawah umur.

Alasan Wali Kota Depok melarang pengamen ondel-ondel yang dilakukan anak-anak ada beberapa faktor.

Pertama, atas dasar Undang-undang mempekerjaan anak di bawah umur tidak boleh.

Kedua menganggu tata tertib lalu lintas, dan ketiga aspirasi para budayawan bahwa pengamen ondel-ondel ini merusak budaya, sebab ondel-ondel ini simbol budaya dari Betawi.

Baca Juga: Lagi Viral, Ini Jam Operasional Bus Tayo di Depok!

"Atas dasar undang-undang memperkerjaan anak di bawah umur. Ini ada oknum (warga) dari luar Depok yang memperkerjaan anak di bawah umur dengan cara mengamen ondel-ondel di jalanan," kata Idris di Depok, Jumat (6/9/2019).

Menurut dia, simbol ondel-ondel yang kini dijadikan mencari nafkah dengan cara mengamen tidak menjadi masalah. Namun ia tidak ingina ada anak yang meminta-minta di jalan dengan membawa ondel-ondel.

Perajin menyelesaikan pembuatan Ondel-ondel boneka khas Betawi di Kramat Pulo, Jakarta, Selasa (18/7).

"Itu sepertinya pemandangan tak enak, kan beda pandangan seorang seniman," pungkasnya.

Ada pun isi surat himbauan yang diberikan kepada seluruh camat se-Kota Depok adalah.

Dalam rangka mendukung Program Depok Kota Layak Anak dan upaya menghindari Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburu untuk (BPTA) yang salah satunya adalah ondel-ondel keliling yang dimainkan oleh anak-anak.

Baca Juga: Putar Lagunya di Lamer, Wali Kota Depok Mohammad Idris Jadi Bahan Tertawaan

Dengan ini dimohon untuk melakukan pengawasan rumah singgah pekerja ondel-ondel keliling yang ada di wilayah masing-masing.

Kontributor : Supriyadi

Load More