SuaraJabar.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bekasi bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi, Jawa Barat, turun tangan atasi kasus bocah berinisial FA yang dikabarkan menjadi korban perundungan atau bully.
Pantauan Suara.com, rumah petak atau kontrakan yang ditinggali oleh FA bersama ibu kandungnya bernama Sri Ani Lestari dan bapak tirinya di Jalan Hankam, RT04, RW05, Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi, Jawa Barat sudah dalam keadaan kosong.
Di sana KPAI dan DP3A Kota Bekasi bertemu langsung dengan kelurga IB (8), bocah yang sempat disebut sebagai penyebab kematian FA serta perangkat kelurahan dan RT/RW setempat.
"Jadi ada beberapa informasi yang telah kami terima soal kematian FA," kata Komisioner KPAI Bidang Data dan Informasi, Nur Fajriah kepada Suara.com di lokasi, Rabu (11/9/2019).
Baca Juga: Terganggu Teror dan Bully Di Medsos, Abdul Aziz Siap Lapor Polisi
Pertama kata dia, informasi mengenai tewasnya FA karena disebut dirisak tidak sesuai fakta yang terjadi di lapangan. Menurut informasi yang ia terima, FA tewas karena menderita penyakit tetanus.
"Ini adalah poin dimana berdasarkan rekaman medis, dan kami akan cek nanti rekaman medis itu di unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak ) Polres Metropolitan Bekasi Kota," kata Nur.
Nur melanjutkan, fakta-fakta lain tentang kematian FA yang dikabarkan mendapat perundungan dari IB belum ada bukti dan saksi kuat sehingga pihak keluarga korban harus meluruskan kabar yang telah tersebar luas.
Hal itu guna menjaga kondisi keluarga IB yang sampai saat ini masih terpukul atas kabar yang telah viral di jagat maya itu. Sebab, antara IB dan FA tidak ada perkelahian fisik yang terjadi.
"Mereka hanya bermain biasa, pihak keluarga IB mengaku FA dan IB hanya ngeruyung (bermain) tidak ada pemukulan diantara keduanya. Nah kami mendapatkan kabar juga katanya sempat ada pemukulan dari orang tua FA, itu kabar dari masyarakat kami belum tahu detailnya juga, yang pasti kami melihat dari hasil rekam medis," papar Nur.
Baca Juga: Dulu Jadi Korban Bully di Sekolah, Lansia Tembak Musuhnya saat Reuni
Selain soal penyakit tetanus, Nur juga mendapatkan informasi jika FA telah mengidap penyakit saraf kejepit pada salah satu organ tubuhnya.
Berita Terkait
-
Tertipu Janji Gaji Rp15 Juta: Kisah Pemuda Bekasi Jadi Marketing Judi Online di Kamboja
-
Mimpi Jadi Editor, Nyata Jadi Budak Judol: Kisah Pilu Warga Bekasi di Kamboja
-
Darurat Kekerasan Seksual Anak: Saat Ayah dan Kakek Jadi Predator, Negara Malah Pangkas Anggaran
-
Polisi Gerebek Rumah Mahasiswa di Bekasi, Temukan Ladang Ganja Mini
-
Curhatan KPK Ngeluh Kesulitan Usut Kasus WC Sultan di Bekasi: Tersangka Meninggal hingga Toilet Raib
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Cianjur Rawan Predator Anak! Ada 17 Kasus Pencabulan dan Pemerkosaan
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI