"Semua laporan ini kami kumpulkan berdasarkan keterangan warga sekitar rumah FA," ungkapnya.
Meski demikian, Nur tidak menutup kesempatan bagi keluarga FA terumata sang ibu bernama Sri Ani Lesatari untuk memberikan penjelasann agar kasus yang menimpa FA dapat di atasi.
"Misalnya gini, jika keluarga mempunyai bukti-bukti jika ada perundungan maupun perlakuan kasar bisa dilaporkan, laporkan ke kami atau aparat kepolisian silakan saja, kami masih terbuka. Kumpulkan bukti-bukti seperti rekaman atau saksi agar kami tindak lanjuti," imbuhnya.
Sementara itu, Nur juga meminta kepada masyarakat Kota Bekasi agar tidak melulu menyebarluaskan kekerasan anak di media sosial. Sebab, pihaknya mempunyai kewenangan untuk mengatasai permasalahan anak yang terjadi di Kota Bekasi.
Baca Juga: Terganggu Teror dan Bully Di Medsos, Abdul Aziz Siap Lapor Polisi
"Pesan saya ini harus menjadi pelajaran bagi masyarakat lain, jangan viral-viralkan apalagi belum tahu keadaan yang sebenarnya. Ada undang-undang mengatur itu karena untuk menjaga identitas anak," katanya.
KPAI bersama DP3A kata Nur, mempunyai rencana untuk mengunjungi keluraga FA di Majalengka, Cirebon, Jawa Barat. Tujunnya untuk menggali informasi yang sebenarnya terjadi.
"Ada rencana kami kesanah, sekalian melakukan konseling kepada ibu FA. Namun kami akan rapatkan dulu," ujarnya.
Suparno, ayah dari IB mengaku kaget atas informasi yang telah diketahui banyak orang di dunia maya itu. Apalagi, tertuduh pelaku adalah anak kandungnya.
"Tidak menyangka saja, saya kan juga tidak tahu kalau viral soalnya enggak punya hp untuk lihat itu, punya hp ya buat teleponan saja," kata dia.
Baca Juga: Dulu Jadi Korban Bully di Sekolah, Lansia Tembak Musuhnya saat Reuni
Ia juga berharap kasus yang menimpa anaknya itu dapat segera berakhir dan menemukan jalan keluar. Sebab, selama ini Suparno mengaku tertekan atas tuduhan ibu kandung FA, Sri Ani Lesatari.
Berita Terkait
-
Tertipu Janji Gaji Rp15 Juta: Kisah Pemuda Bekasi Jadi Marketing Judi Online di Kamboja
-
Mimpi Jadi Editor, Nyata Jadi Budak Judol: Kisah Pilu Warga Bekasi di Kamboja
-
Darurat Kekerasan Seksual Anak: Saat Ayah dan Kakek Jadi Predator, Negara Malah Pangkas Anggaran
-
Polisi Gerebek Rumah Mahasiswa di Bekasi, Temukan Ladang Ganja Mini
-
Curhatan KPK Ngeluh Kesulitan Usut Kasus WC Sultan di Bekasi: Tersangka Meninggal hingga Toilet Raib
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
Terkini
-
Cianjur Rawan Predator Anak! Ada 17 Kasus Pencabulan dan Pemerkosaan
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI