SuaraJabar.id - Kreativitas warga Sukabumi ini layak mendapat perhatian. Sudah satu tahun lebih, Jujun Junaedi, warga Kampung Cibubuay RT 03/01, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat merakit sebuah helikopter dengan nama Gardes JN 77.
Helikopter yang dibuat sejak Agustus 2018, kini pembuatan telah mencapai 70 persen. Jujun berharap, pembuatan helikopter ini dapat ditinjau oleh ahli dibidang konstruksi pesawat agar memaksimalkan proses pengujian terbang yang akan dilakukan. Menurutnya, akan menjadi kebanggan tersendiri ketika berhasil terbang, apalagi jika bisa mengimbangi kualitas helikopter buatan luar negeri.
"Bisa dibayangkan harga helikopter buatan luar negeri itu mencapai Rp 22 miliar, sedangkan saya cuman bermodal 30 juta," kata Jujun.
Jujun berencana akan melakukan ujicoba penerbangan pada akhir tahun ini. Beberapa kendala Jujun saat ini antara lain mencari lokasi ujicoba dan menyelesaikan pembuatan baling-baling.
Baca Juga: Pertama di Dunia, Pria Ini Nekat Mengelilingi Bumi Naik Helikopter Mini
"Tinggal pembenahan, yang terakhir baling-baling atasnya saja. Untuk percobaannya perlu tempat yang luas juga karena meminimalisir tebas angin yang bisa merusak pepohonan," kata Jujun kepada sukabumiupdate.com, jaringan Suara.com akhir pekan ini.
Sebelumnya, Jujun fokus mengerjakan pergerakan baling-baling belakang. Awalnya Jujun memakai v-belt (sabuk pemutar daya mesin) karena murah dari segi permodalan. Tapi ternyata, menurut Jujun hasilnya tidak sesuai yang ia harapkan. "Walaupun sudah diakali tensioner (alat penahan ketegangan) agar tidak memicu getaran," jelasnya.
Hingga akhirnya untuk penerus daya dari mesin ke baling-baling belakang diganti pakai gardan. "Sekarang sudah 100 persen untuk pengerjaan baling-baling belakangnya, " tuturnya.
Untuk pembuatan baling-baling atas atau baling-baling utama, Jujun mengatakan sedang dalam proses pengerjaan. Biasanya, Jujun mengerjakan bagian baling-baling atas ini setiap malam sehabis bekerja di bengkel atau pada hari Minggu. Untuk baling-baling atas kontruksinya yaitu baja ringan dicampur fiber agar seimbang.
"Awalnya pakai baja ringan tapi kelebihan beban akhirnya saya balik lagi pakai fiber. Ternyata sama juga. Nah, sekarang kontruksinya itu antara baja ringan dengan fiber. Nanti akan ditipiskan beban ke mesinnya biar lebih ringan," kata Jujun.
Baca Juga: Kenalan dengan Luana Torres, Pilot Cantik Jago Terbangkan Helikopter
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan
-
4 Santri Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi, BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Tersedia 100 Ribu Hadiah Termasuk BMW 520i M Sport di BRImo FSTVL, Ini Cara Memenangkannya!
-
Lewat Tanya Sabrina, Kamu Bisa Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend
-
Pj Gubernur Jabar: 29 Orang Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang