Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 03 November 2019 | 17:35 WIB
Penandatangan kerja sama pengkajian kelayakan trem di Kota Bogor. [Ayobogor.com]

SuaraJabar.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih terus mematangkan kajian realisasi trem sebagai transportasi massal di Kota Hujan tersebut. Dalam prosesnya, kajian tersebut dimatanngkan Pemkot Bogor bersama Colas Group Indonesia.

Country Director Colas Group Indonesia Christophe Chassagnette mengatakan, kajian yang sudah dilakukan sejak dua bulan terakhir berjalan lancar.

"Progresnya sangat bagus, semuanya berjalan dengan baik. Kita sering melakukan pertemuan dengan Wakil Wali Kota Bogor. Saat ini, kita lebih produktif karena banyak informasi yang diperoleh dan mengembangkan kajian ini secepat mungkin," ujar Christophe seperti diberitakan ayobandung.com-jaringan Suara.com pada Minggu (3/11/2019).

Terkait persoalan biaya, Christophe menjelaskan masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait. Meski begitu, dia mengatakan, Colas Group akan menyampaikan hal tersebut setelah menyelesaikan proses kajian.

Baca Juga: ITS Serahkan Purwarupa Sistem Penggerak Trem Listrik ke PT Inka

"Untuk aspek biaya masuk juga dalam kajian ini. Saya katakan setelah kajian ini selesai tentu kita akan mencari solusi khususnya dari aspek keuangan," katanya.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengemukakan dalam pembahasan antara Pemkot Bogor bersama Colas Group, menghasilkan beberapa poin dari sisi teknis dan keuangan.

"Ada beberapa poin penting, yang pertama aspek finansial. Nanti bagaimana Kota Bogor bersama-sama dengan pemerintah pusat serta pihak BUMN dan swasta mencoba mencari skema pembiayaan untuk proyek di Bogor," katanya.

Sedangkan dari aspek teknis, mulai dari kondisi jalan yang ada di Bogor, kepadatan, kontur jalan, aspek sosial, ekonomi hingga demografi dijadikan satu bagian dari kajian.

"Kemudian juga yang ketiga, mereka akan mempelajari kira-kira koridor mana saja yang akan dibangun koridor ke depannya. Tentu ada beberapa tahap dan beberapa alternatif yang mereka usulkan untuk dibangun bersama," paparnya.

Baca Juga: Alasan Wali Kota Risma Gagal Bangun Proyek Trem di Surabaya

Terkait target kajian, Dedie menegaskan, bakal rampung pada medio Mei 2020 mendatang. Lebih lanjut, ia mengemukakan Colas Group akan melakukan komunikasi dengan para pihak, antara lain PT Industri Kereta Api (INKA) dan PT Iroda membahas teknis pengadaan trem, serta aspek keuangan, sosial, ekonomi, dan lingkungan.

"Target kajian sembilan bulan, terhitung sejak dimulainya kerja sama. Jadi saat ini sisa sekitar tujuh bulan lagi. Nanti mereka juga akan membahas dengan PT INKA maupun PT Iroda terkait dengan hal-hal lainnya," katanya.

Load More