Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 16 Desember 2019 | 14:58 WIB
Tumpukan sampah menutupi Kali Jambe, Desa Mangunjaya, Karangsatria, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Suara.com/Mochamad Yacub Ardiansyah)

SuaraJabar.id - Sebanyak 1.973 ton sampah diproduksi warga Kota Bekasi tiap hari. Namun, sebanyak 775 tonnya per hari sampah tersebut berpotensi terbuang ke laut.

Hal tersebut merupakan data hasil studi organisasi One Earth One Ocean (OEOO) waste4change dan Greencyrcle-Schwarz.

Bahkan hasil studi didapati bahwa jumlah potensi sampah terbuang dari Jakarta ke laut lebih banyak dibandingkan dengan sampai dari Bekasi. Jumlah sampah yang terbuang ke laut dari Jakarta sebanyak 356 ton perhari.

"Studi masih berlanjut akan dilakukan pada 20 Januari 2020 mendatang hingga 28 Februari 2020," ungkap Founder dan Managing Director Waste4change Mohammad Bijaksana di Pemkot Bekasi, Senin (16/12/2019).

Baca Juga: Miris, 8,32 Ton Sampah Masuk Teluk Jakarta Setiap Hari

Dia menjelaskan, tujuan studi tersebut adalah untuk mengetahui titik lokasi yang tepat untuk menjaring sampah di Kali Bekasi. Hal ini dilakukan selama proses uji coba kapal pembersih sungai buatan Jerman, See Hamster.

Untuk diketahui, Pemkot Bekasi mendapat tiga unit kapal pembersih sungai dari waste4change pada November lalu. Kapal ini rencananya akan digunakan untuk membersihkan sampah-sampah di kali yang selama ini masih menggunakan metode manual.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan, pembersihan kali di wilayah Bekasi sebelumnya hanya mengandalkan tenaga pasukan katak. Untuk di masa mendatang, pemerintah akan memberikan pelatihan khusus untuk mengoperasikan kapal See Hamster.

"Ke depannya, kita akan berkolaborasi untuk mengangkut sampah di sungai, kemampuan pemerintah untuk angkut sampah perhari hanya mampu sebanyak 1.000 ton," kata dia.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

Baca Juga: Miris, 100 Kilogram Sampah Ditemukan dalam Perut Paus Sperma

Load More