SuaraJabar.id - Tujuh korban tewas akibat tertabrak Kereta Api Argo Parahyangan di Cibitung, Bekasi pada Sabtu (21/12/201) malam merupakan rombongan yang baru pulang menjenguk anggota keluarga yang sakit.
"Abis dari rumah saya, nengokin saya, saya kan sakit," kata salah satu anggota keluarga korban, Firman di rumah duka di Jakarta Timur, Minggu (22/12/2019).
Firman sempat mencegah para korban agar tidak pulang karena khawatir dengan kondisi jalanan.
"Udah saya tahan, enggak boleh pulang karena di sana ramai kalau malam minggu. Cuman ya, memang ingin pulang, enggak bisa ditahan," kata dia sebagaimana dilansir Antara.
Setelah kunjungan itu berlangsung, sekitar pukul 22.00 WIB, Firman mendapat kabar kecelakaan di Cibitung melalui sosial media. Di mana foto mobil yang terlihat tampak mirip seperti mobil keluarganya.
"Saya lihat KTP benar namanya, langsung saya suruh istri saya ke sana, ke RS Cibitung," ujar dia.
Tujuh korban kecelakaan tersebut akan dibawa ke rumah duka di kawasan Matraman Jakarta Timur.
Satu unit mobil Daihatsu Sigra bernomor polisi B 1778 FZI nekad menerobos perlintasan kereta api di Jalan Raya Bosih RT 01/25, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/12) malam mengakibatkan tujuh orang tewas dihantam kereta Argo Parahyangan.
"Satu mobil berisi tujuh orang meninggal di tempat kejadian," kata Kasubbag Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, AKP Sunardi.
Baca Juga: Mobil Sarat Penumpang Ringsek Ditabrak Kereta di Bekasi, 7 Orang Tewas
Ketujuh korban tewas, yakni pengemudi bernama Bahrudin (51), Watinah (50), Santi (30), Didit (12), Yanto, Syarufudin (49) dan Yanda (32). Dari hasil identifikasi sementara, mereka tercatat sebagai warga Jalan Arjuna III Nomor 34, RT 7/7, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
"Saat ini jasad korban yang berjumlah tujuh orang tersebut berada di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kabupaten Bekasi," katanya.
Kejadian itu bermula saat mobil yang dikendarai Bahrudin hendak melintasi perlintasan tersebut.
Warga sebenarnya telah mengingatkan agar tidak melintas karena ada kereta cepat Argo Parahyangan yang akan melintas. Namun korban tidak mengindahkan peringatan itu dan terus melintasi perlintasan.
Alarm sudah bunyi dan palang kereta sudah ditutup namun terbuka sedikit. Di situ pengemudi memaksa melintas.
"Mobil tersebut tertabrak oleh Kereta Api Argo Parahyangan dari arah timur atau Surabaya ke arah barat Jakarta," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Mobil Sarat Penumpang Ringsek Ditabrak Kereta di Bekasi, 7 Orang Tewas
-
Sempat Sepi Pembeli, Pizza Goreng yang Viral Kini 2 Jam Langsung Habis
-
Balita Dua Tahun Hilang Diculik Teman Orangtua
-
Divonis Mati, Terdakwa Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Ajukan Kasasi
-
Teror Tawon Ndas, Sang Lebah Predator Pembunuh di Bekasi
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
Terkini
-
Untuk Anak Indonesia di Pelosok, EIGER Kirim Ribuan Tas Sekolah dari Mentawai sampai Halmahera
-
CCTV Ungkap Misteri Remaja Tewas di Cibinong, Diduga Korban Tawuran
-
Beton Readymix WSBP Berperan Besar dalam Menyukseskan Infrastruktur Transportasi Jawa Barat
-
Wakil Kepala Toko Alfamart Jadi Otak Pembunuhan dan Pemerkosaan Karyawati
-
7 Tips Merawat Kulkas Supaya Awet dan Tahan Lama