SuaraJabar.id - Ridwan, bocah berusia 12 tahun, penyandang kelumpuhan sejak usia delapan bulan, nyaris tak berdaya di rumah bibinya yang berada di Kampung Kadulawang RT 02/01 Kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.
Tubuhnya hanya bisa berbaring di rumah sang bibi yang kini merawatnya bersama dua kakaknya. Meski begitu, Ridwan dan kakaknya saat ini ditelantarkan orang tua kandungnya yang enggan merawat mereka.
Kepada Sukabumiupdate.com-jaringan Suara.com, Bibi Ridwan, Dede Kurniasih menceritakan kelumpuhan yang dialami keponakannya yang kerap alami kejang-kejang.
"Pertamanya kejang-kejang pada usia delapan bulan, langsung dibawa ke Bunut (RSUD R Syamsudin SH). Kata Bunut ini sudah terkena syaraf kepala. Saat itu sempat dirawat sekitar seminggu," katanya kepada Sukabumiupdate.com pada Sabtu (4/1/2020).
Baca Juga: Disiksa Orang Tua Angkat, Bocah 11 Tahun Terancam Lumpuh
Dede mengatakan, sejak kecil Ridwan sudah dirawatnya karena ibu kandung keponakannya tersebut, Nurhayati, tidak pernah merawat Ridwan lagi. Dede mengatakan, saat ini Nurhayati tinggal di Sukalarang bersama keluarga barunya. Sementara, ayah kandung Ridwan, Asep Tosin (40) kini tinggal di Cibadak dan juga tak pernah mengurusinya.
Kini kedua orang tua kandungnya tersebut meninggalkan anaknya begitu saja.
"Bertanya soal Ridwan juga sudah jarang atau bahkan mungkin tidak pernah. Dulu itu kondisi Ridwan normal, tapi pernah terjatuh saat digendong. Langsung panas dan diurut sebelum dibawa akhirnya dibawa ke Bunut. Tapi sepulang dari rumah sakit, kondisi Ridwan semakin menurun," jelas Dede.
Sebelumnya, Dede mengaku pernah membawa keponakannya itu periksa rutin di rumah sakit dengan menggunakan fasilitas BPJS. Pemeriksaan dilakukan karena Ridwan kerap alami kejang-kejang, namun keterbatasan biaya membuatnya memutuskan untuk berhenti.
"Dulu pernah kontrol rutin ke rumah sakit dan terapi menggunakan BPJS. Tapi karena keterbatasan biaya untuk kehidupan sehari-hari, jadi terapinya tidak berjalan lagi. Sekarang kondisi Ridwan masih suka kejang tiap harinya. Jadi kalau kejang itu jadi pucat. Bantuan sendiri ada dari dinas dan puskesmas dalam bentuk makanan," lirih Dede.
Baca Juga: Sering Disiksa Ibu Tiri, Tangan Bocah Laki-Laki Ini Nyaris Lumpuh Total!
Saat ini, Ridwan dan kedua kakaknya, Elsita (17) yang duduk di bangku kelas 2 SMA dan Rizal (14) duduk di kelas 2 SMP, tinggal bersama Dede dan suaminya, Dimas (35) yang berprofesi sebagai sopir angkot.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Nyalakan Sirine Darurat, Sopir Ambulans Bukan Bawa Pasien Tapi Warga yang Ingin Wisata ke Sukabumi
-
7 Makanan Lebaran Khas Sukabumi yang Bikin Kangen saat Lebaran Tiba
-
Ramadan Penuh Berkah, Cleanermasjid & Driver ShopeeFood Kompak Bantu Masjid
-
Tanah Bergerak Guncang Bandung, 20 Rumah Rusak
-
Bencana Mengerikan di Sukabumi, BNPB: 5 Orang Tewas, Ratusan Rumah Rata dengan Tanah
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
Jelang Kongres Tahunan, Erick Thohir Bocorkan Masa Depannya di PSSI
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan Terbaik April 2025, RAM Besar dan Kamera Ciamik
-
Bak Lelucon, Eliano Reijnders Tertawa Jawab Rumor Bakal Pindah Liga Malaysia
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
Terkini
-
Gunung Padang Bakal Dirombak, Klaim Piramida Terjawab?
-
LinkUMKM BRI Dorong Pengusaha Tingkatkan Skala dan Inovasi Produk
-
Perjuangan Bocah SMP Rawat Ayah Sakit Hingga Meninggal, Dedi Mulyadi Beri Reaksi Menyentuh
-
"Bali Nature" UMKM Lokal yang Mendunia Lewat Dukungan BRI
-
Pembersihan Lumpur dan Penyaluran Air Bersih Pasca Banjir di Cianjur Dimulai