Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Selasa, 28 Januari 2020 | 07:35 WIB
Sajian lauk pauk di Warteg Bahari Tebet. (Suara.com/Dian Kusumo Hapsari)

SuaraJabar.id - Kerajaan Warteg Bahagia muncul di Depok, Jawa Barat. 'Markas kerajaan' tersebut berada di Jalan RTM, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.

Raden Mas Bahagia Agus Riyadi selaku Raja Warteg Bahagia mengatakan kerajaan ini didirikan untuk mendukung ekonomi negara. Ia menyebut bekumpul beberapa pelaku usaha kuliner yang akan menyuguhkan aneka makanan dengan harga terjangkau dan lezat.

"Jadi kami sangat berpihak pada mereka yang memiliki budget minim tetap ingin menikmati makan enak," katanya, Senin (27/1/2020).

Kerajaan ini didirikan karena pihaknya ingin mengangkat anak bangsa. Semua anak bangsa dari segala lapisan dan jenjang pendidikan diberdayakan di Kerajaan Warteg Bahagia ini.

Baca Juga: Bikin Geger Warga Depok! Munculnya Kerajaan Warteg Bahagia

Agus menuturkan, ide dari Kerajaan ini muncul dari hasil kolaborasi dan akhirnya diwujudkan dalam bentuk Kerajaan Warteg Bahagia.

"Di sini kami ingin mengangkat anak bangsa karena tidak semua merasakan pendidikan tinggi, kita memberdayakan dari SD hingga S3," ungkapnya.

Ditempat yang sama, Ahmad Dwi Saputro selaku Menteri Miss Komunikasi Kerajaan Warteg Bahagia mengatakan Kerajaan Warteg Bahagia ini sebagai bentuk keprihatinan karena ada kerajaan yang mengangkat isu bangsa namun hanya memanfaatkan uang rakyat.

"Kali ini kerajaan kami mengangkat isu pemberdayaan ekonomi dan bagaimana menjadi bangsa mandiri di kuliner," katanya.

Dengan sistem yang telah dibangun, pihaknya optimis dapat menggempur kekuatan besar di bisnis kuliner. Asalkan kata dia, para pelaku usaha kecil dapat bersatu dan solid.

Baca Juga: Usai Begal di Warteg, Uang Rampasannya Dibelikan Narkoba

"Dengan kita bersatu kita bisa menurunkan harga. Misal harga beras yang langsung kita pesan ke petani, ayam potong yang bisa langsung ke peternak. Jika ini dijalankan akan menekan ongkos produksi dan harga yang kita jual bisa lebih murah," pungkasnya.

Kontributor : Supriyadi

Load More