Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 28 Januari 2020 | 09:40 WIB
Petugas kesehatan di Bandara Changi, Singapura mendeteksi penumpang pesawat yang baru datang dari China terkait mewabahnya virus corona. (Foto: AFP)

Guan Yi merupakan salah satu ilmuwan yang juga membantu mengidentifikasi SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) saat pertama kali muncul di China.

Ia berpandangan bahwa Virus Corona bisa menjelma menjadi wabah lebih besar.

"Wabah yang lebih besar sudah pasti. Pandemi Virus Corona Wuhan kemungkinan akan setidaknya sepuluh kali lipat lebih buruk dari SARS," kata Guan Yi kepada Washington Post.

Yi menambahkan bahwa penyebaran SARS tidak menyebar semudah Virus Corona.

Baca Juga: Dikaitkan Virus Corona, Warganet Digegerkan Pesan Buang Ponsel Xiaomi

SARS lebih terisolasi ke dalam wilayah China dan tetap terjaga di dalamnya dengan baik, meski secara perlahan juga menyebar ke negara-negara lain. Sementara virus Corona telah menyebar dengan cepat ke setidaknya lima negara.

Data WHO pada 26 Januari 2020 mengungkapkan bahwa virus Corona telah meningkat sebanyak 694 kasus, di mana sehari sebelumnya tercatat 1.320 orang terjangkit penyakit itu.

Dari total 2.014 kasus yang terkonfirmasi, sebanyak 1.985 kasus dilaporkan berasal dari China termasuk lima kasus di Hong Kong, dua kasus di Macau, dan tiga kasus di Taipei.

Beberapa negara dengan jumlah kasus virus Corona bertambah masing-masing satu kasus adalah Thailand menjadi lima kasus, Singapura empat kasus, dan Australia empat kasus.

Virus Corona juga terdeteksi di beberapa negara lain termasuk Malaysia, Vietnam, Nepal, Amerika Serikat, dan Prancis.

Baca Juga: Siapkah Indonesia Hadapi Virus Corona, Jika Ada yang Terjangkiti?

Dilansir dari Futurism, vaksin sedang dikembangkan untuk menghadapi Virus Corona, tetapi proses itu tidak cepat.

Load More