Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Rifan Aditya
Rabu, 29 Januari 2020 | 16:29 WIB
Petinggi Sunda Empire pakai baju tahanan (Twitter @SondoroMusic dan FB Odie Die)

SuaraJabar.id - Tiga petinggi Sunda Empire, termasuk Rangga Sasana telah ditangkap Polda Jawa Barat (Jabar). Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka pada Selasa (28/1/2020).

Foto Rangga Sasana, Nasri Bank, dan Raden Ratna Ningrum memakai baju tahanan Polda Jabar tersebar luas di media sosial.

Seperti dalam foto yang diunggah oleh musisi Sandhy Sandoro, Rabu (29/1/2020).

"Captionnya terserah kalian deh (emotikon) #sundaempire," tulis @SondoroMusic.

Baca Juga: Deontay Wilder vs Tyson Fury, Porter: Bomber Akan Menang KO

Tampak dalam foto itu, pria yang memiliki nama asli Edi Raharjo terlihat memakai baju tahanan warna biru. Ia berdiri di depan tembok dengan menunjukkan cap sidik jarinya.

Padahal saat datang ke Polda Jabar pada Selasa (28/1) malam, Rangga Sasana terlihat memakai seragam warna abu-abu, lengkap dengan topi baret warna biru. Ada tanda bintang tiga di seragam dan topinya.

Foto dua petinggi Sunda Empire lainnya, Nasri Bank dan Raden Ratna Ningrum yang memakai baju tahanan juga telah viral di media sosial.

Petinggi Sunda Empire pakai baju tahanan (Twitter @SondoroMusic dan FB Odie Die)

Misalnya seperti dalam postingan yang diunggah akun Facebook Odie Die, pada Rabu (29/1/2020).

Nasri Bank dan Raden Ratna Ningrum juga memakai baju tahanan warna biru dan berdiri memperlihatkan cap sidik jari mereka.

Baca Juga: Popularitas Domain .id Melejit, Kalahkan co.id yang Lebih Dulu Meluncur

Foto tiga petinggi Sunda Empire yang memakai baju tahanan ini diambil pada Rabu pagi.

Sebelumnya, saat mendatangi Polda Jabar pada Selasa malam, Rangga Sasana mengaku akan menghormati dan tetap mengikuti prosedur di kepolisian.

Petinggi Sunda Empire, Ki Ageng Rangga Sasana saat mendatangi Polda Jabar. (Suara.com/Emi La Palau).

Kedatangannya itu bersamaan dengan statusnya yang telah ditingkatkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan penyebaran berita bohong alias hoaks.

"Kami menghargai hukum, jadi akan tetap mengikuti proses hukum," kata Rangga.

Rangga mengungkapkan pihaknya akan menyiapkan pengacara untuk membantu proses hukum.

“Pengacara, ada. Jadi dari sekolah tinggi Ibran, melalui Mas Fahud, nanti akan menyiapkan pengacara dengan timnya," kata dia.

Load More