Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 31 Januari 2020 | 12:28 WIB
Keluarga saat memakamkam NM pelajar yang tewas saat tawuran maut di Kota Depok. Jabar. (Suara.com/Supriyadi).

SuaraJabar.id - Aksi tawuran antarpelajar kembali terjadi di Kota Depok, Jawa Barat. Bahkan, tawuran maut yang terjadi di Jalan Raya Sawangan pada Kamis (30/1/2020) malam itu mengakibatkan remaja berinisial NM (16) tewas.

NM tewas karena mengalami luka sabetan celurit yang bersarang di bagian leher dan paha di kaki kanannya. Nyawa korban tak tertolong setelah sempat dilarikan ke rumah sakit.

"Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawa tak tertolong, karena luka parah sobek akibat bacokan senjata tajam di leher dan paha," kata Kapolres Depok Kombes Azis Andriansyah di Mapolres Metro Depok, Jumat (31/1/2020).

Menurut Azis, aksi tawuran maut itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Dia pun mengaku pertikaian pelajar yang menelan korban jiwa itu baru diketahui setelah petugas mendapatkan telepon dari pihak rumah sakit yang sempat menangani korban NM.

Baca Juga: Tawuran Maut Telan 2 Nyawa, Geng Motor Cirebon Tantang Musuh Lewat Medsos

"Korban dianterin sama kedua temannya dengan menggunakan motor. Korban diketahui pelajar SMK swasta yang ada di Depok dan warga Pancoran Mas," katanya.

Terpisah, orang tua korban Syafie yang ditemui saat pemakaman korban mengaku sempat memiliki firasat tidak enak saat hendak berdagang di pasar.

Dia mengaku merasa gelisah dan ingin buru-buru bisa bertemu anak bungsunya tersebut. Dari hal yang dirasa tak enak itu, firasat buruk Syafie kepada anaknya pun akhirnya benar-benar terjadi.

"Ada firasat gak enak, saya biasanya jualan ikan segar tapi ingin buru-buru tutup. Karena ingin temanin anak saya," katanya. 

Sambil berderai air mata, Syafie mengaku tak tega melihat banyaknya luka sabetan sejak di tubuh anaknya tersebut.

Baca Juga: Tawuran Maut Kampus Nomensen Berawal dari Futsal, Polisi Bekuk 3 Tersangka

"Saya enggak kuat lihat luka korban anak saya," ucap Syafie sambil menangis.

Buntut dari tewasnya sang anak, Syafie pun mendesak agar polisi segera mengusut kasus tersebut dan berhadap agar pelakunya nantinya bisa dijerat hukuman berat jika sudah tertangkap.

"Berharap pelaku cepat ketangkep. Selesai, biar jangan terjadi peristiwa ini, saya kehilangan anak bungsu," katanya.

Kontributor : Supriyadi

Load More