SuaraJabar.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyindir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kritik ini dipicu lantaran sang gubernur membuka cafe di Australia.
Padahal, kondisi Jawa Barat saat ini tengah dilanda bencana banjir.
Menanggapi hal ini, Fadli Zon merasa seharusnya Ridwan Kamil pulang dan mengurus banjir. Hal ini disampaikannya dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya, @fadlizon, Rabu (26/2/2020).
"Sebagian Jawa Barat banjir seperti Subang, Karawang, Bekasi. Harusnya Gubernur pulang, urusi banjir, dan tak perlu buka cafe di Australia," tulis Fadli Zon.
Beberapa warganet ada yang setuju dengan sindiran Fadli Zon kepada Ridwan Kamil.
Seperti akun @dhosmuche yang berkoemntar, "Harap maklum aja. Mungkin karena hujan, becek gak ada ojek jadi belum bisa pulang".
Namun warganet lainnya justru meminta Fadli Zon untuk tidak julid.
"Seharusnya bapak diam. Dan gak usah julid wkwk," tulis @gustfh.
Kabar terkait pembukaan cafe di Australia yang dilakukan Ridwan Kamil ini disebarkan oleh akun Twitter resmi milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Relate Banget! Quotes Ambyar ala Bude Sumiyati
Foto-foto saat Kang Emil, sapaan sang gubernur, yang meluncurkan cafe diunggah oleh akun @humasjabar, Selasa (25/2/2020). Tampak, aktris Cinta Laura juga hadir di sana.
"Gubernur Jabar Kang Emil Ridwan Kamil bersama Duta Anti Kekerasan Cinta Laura dan rombongan saat meluncurkan Jabarano Cafe di 555 Flinders Lane, Kota Melbourne, Victoria, Australia, Senin (24/2/20) petang waktu setempat," tulis @humasjabar.
Untuk diketahui, sejumlah wilayah di Jawa Barat dilanda banjir pada beberapa hari terakhir.
Hujan lebat pada Selasa dini hari menyebabkan banjir di 13 titik di Kota Tangerang, Provinsi Banten, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Sekretaris BPBD Kota Tangerang, Edi Sofyan mengatakan bahwa daerah permukiman yang berada di sekitar kawasan Kali Angke seperti Ciledug Indah, Pinang Griya, Kompleks DDN, Ganda Asri 2, Perumahan Puri Kartika, dan Wisma Tajur juga menghadapi banjir.
Selain itu, meluapnya Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang menyebabkan banjir di Kecamatan Sukaresik, Tasikmalaya.
Daerah yang cukup parah diterjang banjir adalah Subang. Banjir bandang terjadi di Kecamatan Pamanukan yang mengakibatkan 1.023 rumah terendam dan 796 jiwa mengungsi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang, Hidayat mengatakan banjir itu menerjang delapan kecamatan di Kabupaten Subang.
Berita Terkait
-
Jakarta Kebanjiran Lagi, Ketua DPRD DKI: Manajemen Air Sangat Buruk
-
Anies Tak Datang ke Rapat Banjir Jabodetabek di DPR, Ada Menteri PUPR
-
Kreatif, Pemuda Ini Protes Banjir Jakarta Pakai Poster Film Parasite
-
Viral Bocah Tiduran di Atas Wajan saat Banjir, Warganet: Santuy Sejak Dini
-
61 Gardu PLN Masih Mati karena Banjir Jakarta
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
IHR-Merdeka Cup 2025, Penonton Bakal Nikmati Kejuaraan Berkuda di Track Tepi Pantai Pangandaran
-
Dari Kurir Jadi Juragan! Dua Warga Bandung Raup Omzet Ratusan Juta
-
KRL Lumpuh Total Dihantam Gempa Bekasi: 5 Fakta Menegangkan di Balik Normalisasi Cepat
-
Cerita di Balik Layar Pemulihan KRL Usai Gempa Bekasi: Hujan Deras Tak Hentikan Kami
-
Warisan Proyek Mangkrak di Meja Dedi Mulyadi, Sanggupkah Akhiri Kutukan 10 Tahun TPPAS Lulut Nambo?