SuaraJabar.id - Warga Kota Sukabumi digegerkan pesan berantai dan menjadi viral di kalangan warga mengenai kabar adanya pasien suspect Virus Corona yang meninggal. Pesan yang menyebar melalui aplikasi WhatsApp Group (WAG) membuat jurnalis di kota tersebut meminta konfirmasi dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah Syamsudin.
Dalam pesan yang beredar, tertulis pesan bahwa Virus Corona telah masuk Kota Sukabumi.
Innallilahi… Kade ah Warga Sukabumi… Saling jaga diri keluarga na terutama masing-masing diri… Tos lebet ka sukabumi ieu virus… Asli no hoax kabar langsung dari temen saya yg kerja dibunut..!!
(Innalillahi... Hati-hati warga sukabumi. Saling jaga diri keluarga terutama masing-masing diri. Udah masuk ke sukabumi ini virus. Asli no hoax kabar langsung dari temen saya yang kerja dibunut).
Baca Juga: Menkes Terawan Sebut Pasien Positif Corona Tertular di Kelab Bernama Paloma
Menanggapi viral pesan berantai tersebut Wali Kota (walkot) Sukabumi Achmad Fahmi menjelas awal isu tersebut bermula saat ada sepasang suami istri berinisial S (58) dan T (57) yang berasal dari Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi masuk IGD RSUD R Syamsudin SH pada Minggu (1/3/2020) sekitar pukul 08.00 WIB.
Keduanya dilarikan ke IGD usai melaksanakan ibadah umrah. Dalam perjalanan pulang itu, suami istri tersebut sempat transit di Abu Dhabi.
"Yang langsung dilakukan (pihak) RSUD R Syamsudin SH setelah mengetahui mereka baru pulang umrah, khususnya sempat transit di Abu Dhabi. Maka temen-teman dari RSUD R Syamsudin SH ini melakukan protap yang telah disampaikan yang telah menjadi pegangan resmi, yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," jelasnya seperti diberitakan Sukabumiupdate.com-jaringan Suara.com pada Senin (2/3/2020).
Fachmi mengemukakan, pihak RSUD R Syamsudin SH telah melakukan protap-protap tersebut karena pasien yang datang dengan sejumlah gejala.
"Tuan S datang dengan gejala batuk, pilek dan demam. Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga dan dokter jaga melakukan konsultasi kepada dokter paru-paru. Dan kemudian dari hasil konsultasi ditetapkan bahwa tuan S ini dalam kategori pemantauan," jelasnya.
Baca Juga: Kata Wali Kota Sukabumi soal Warganya yang Diduga Terjangkit Virus Corona
Fachmi menjelaskan, dalam protap tahap diagnosis virus Corona ada kategori pemantauan, pengawasan dan konfirm. "Tuan S dinyatakan dalam kategori pemantauan," katanya.
Sedangkan, T juga diperiksa di IGD RSUD R Syamsudin SH karena mengeluhkan sesak napas, batuk, pilek dan dilakukan konsultasi kepada dokter spesialis jantung dan spesialis paru.
"Untuk nyonya T dari hasil konsultasi akhirnya kita tetapkan dalam kategori pengawasan dan langsung dipindahkan ke ruang isolasi," jelasnya.
Akhirnya dalam masa perawatan tersebut, T meninggal dunia pada Minggu (1/3/2020) sekitar pukul 24.00 WIB. Tapi belum dipastikan meninggal akibat Virus Corona.
"Terkait informasi yang beredar bahwa nyonya T meninggal dikarenakan virus Corona ini belum bisa diyakini kebenarannya. Kenapa Covid-19 (Virus Corona) ini bisa dinyatakan konfirm positif, apabila kita mendapatkan hasil Labkes Kemenkes. Jadi sampai saat ini kita belum mendapatkan hasil dari Labkes Kemenkes. Karena RSUD R Syamsudin SH maupun rumah sakit lain tidak bisa untuk mendapatkan in konfirm atau konfirm. Jadi masih menunggu Balitbang Kemenkes," jelasnya.
Pasien T merupakan pasien lama RSUD R Syamsudin SH. Sebab pernah dirawat di RSUD R Syamsudin SH akibat jantung. Kemudian dari keterangan pihak keluarga sebelum berangkat umrah, pasien T mengalami batuk dan pilek.
"Artinya kurang fit ketika (berangkat) ke sana," jelasnya.
Berita Terkait
-
Indonesia Berhasil Operasi Jantung dengan Robot untuk Pertama Kalinya, Pasien Sembuh Lebih Cepat
-
Catat! Janji Kemenkes Kelola APBN Rp129,8 Triliun: Periksa Kesehatan Gratis hingga Bangun RS
-
KPK Tahan Satu Tersangka Lagi dalam Kasus Korupsi Pengadaan APD
-
Heboh Pestisida, Apa Itu Anggur Shine Muscat dan Bagaimana Cara Memilih yang Aman?
-
Jabat Menkes Lagi, Budi Gunadi Kejar Target Tiga Program Titah Prabowo, Apa Saja?
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024