SuaraJabar.id - Ribuan mahasiswa Universitas Gunadarma Kota Depok menggelar aksi unjuk raksa dengan berjalan kaki di Jalan Margonda, yang dimulai dari Gunadarma kampus D menuju Gunadarma Kampus E pada Senin (9/3/2020). Mereka protes kebijakan kampus yang melarang mereka melihat nilai matakuliah jika belum lunas bayar kuliah.
Ribuan mahasiswa berkumpul di depan rektorat kampus D sambil berorasi dan menggelar teatrikal yang menggambarkan keadaan kampus. Salah kordinator aksi, Bayu mengatakan aksi tersebut dilakukan yaitu menuntut keterbukaan informasi publik yang harus dilakukan oleh pihak kampus.
"Kami ingin kampus terbuka terkait Inforomasi publik. Makanya kami hari Ini membuat lingkaran di pusat kampus D Gunadarma atau depan rektorat," kata Bayu.
Sementara itu, Humas Aksi Mahasiswa Wahyu menambahkan, aksi ini dilakukan untuk menuntut pecah blangko, statuta kampus serta peningkatan fasilitas dan transparan dana.
Baca Juga: Kasus Bullying Fahran, Polisi Koordinasi dengan Gunadarma
"Untuk pecah blangko yang menjadi prioritas kita, karena mahasiswa yang punya tunggakan kaget. Karena sebelumnya kita bisa memecah blangko selama perkuliahan dan dibayarkan diakhir dengan catatan KRS dan ijazah ditahan. Itu sebelumnya," ujarnya.
Lanjut Wahyu pihak kampus membuat kebijakan sepihak dan mendadak karena mendekati batas pembayaran di semester genap. Kebijakan tersebut yaitu memperkertat sanksi dengan membatasi bahwa nilai tidak ditampilkan berkaitan dengan semester yang menunggak.
"SKS dihilangkan dan sanksi yang kedua mahasiswa yang menunggak tidak boleh ikut di semester selanjutnya," katanya.
Selain itu mahasiswa juga menuntut transparasi anggaran kampus. Selama ini kata dia, pihak kampus hanya beralasan fasilitas kampus tidak dipenuhi karena mahasiswa belum membahayar. Wahyu menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan aksi selama tuntutan tersebut tidak dijalankan pihak kampus.
"Kemarin waktu Jumat pas aksi pertama pihak kampus bilang jumlah kami hanya seratus. Nah sekarang kami buktikan dengan membawa 1.000 lebih dan tidak ada nego," pungkasnya.
Baca Juga: Kecewa Investigasi Gunadarma, Polisi Diminta Usut Bullying Farhan
Ketika dikonfirmasi Suara.com pihak Universitas Gunadarma tidak merespon.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Halda Rianta Kuliah Dimana? Heboh 'Ratu Depok' Punya Hubungan Spesial dengan Jirayut
-
Kasus Pembunuhan Mahasiswi Gunadarma, Argi Paksa Korban ke Rumahnya Berdalih Ingin Dikenalkan ke Orangtua
-
Argiyan Ikat Mahasiswi Gundar Depok usai Diperkosa di Rumah, Fakta Ngeri Sang Pembunuh saat Telepon Mamanya!
-
Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswi Gunadarma Depok: Ada 30 Adegan, Korban Sempat Dicekik Sebelum Diperkosa
-
Hari Ini Tersangka Argiyan Jalani Rekonstruksi Pemerkosaan-Pembunuhan Mahasiswi Gundar Depok
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Terkini
-
Pj Gubernur Jabar Minta Semua Pihak Tenang Sikapi Hasil Quick Count
-
Pilgub Jabar: Menang Versi Hitung Cepat, Dedi Mulyadi Turun ke Sawah
-
Bawaslu Kota Tasikmalaya Telusuri Dugaan Praktik Politik Uang
-
Bawa Pulang Poin dari Markas Port FC, Persib Masih Punya Kans ke 16 Besar AFC Champions League II
-
Sempat Terhenti Gara-gara Warga Coblos Dua Kali, Pemungutan Suara di TPS 09 Karawang Dilanjutkan