SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempertanyakan analisa yang menyebutkan jika KRL Bogor-Jakarta menjadi jalur yang berisiko menularkan virus corona. Ridwan Kamil pun memberikan fakta awal mula munculnya pasien virus corona hasil dari penularan di Jakarta, yaitu klub dansa.
Menurut Ridwan Kamil masalah penularan virus corona tidak bisa dianalisa dari kewilayahan.
“Kita bicara fakta saja, terjadinya penyebaran pasien nomor 1 (tertular) di mana? Di Jakarta, oleh kegiatan yang terjadi sosial aktivitas di Jakarta,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Kamis (12/3/2020).
Ridwan Kamil mengungkapkan hal yang perlu dihindari, dicermati dan ditelusuri adalah perilaku sosiologis yakni berkumpul dengan jarak yang dekat. Sehingga terjadi penyebaran yang tidak diharapkan.
“Jadi tidak perlu menghubungkan dengan kewilayahan karena menurut saya tidak relevan kalau menganalisa isu ini berbasis KTP,” ujar Ridwan Kamil.
“Yang harus dihindari dan ditelusuri dan dicermati adalah perilaku-perilaku sosiologis yaitu berkumpul dengan jarak yang dekat, sehingga terjadi penyebaran yang tidak diharapkan,” lanjut Ridwan Kamil.
Data KRL risiko penyebaran virus corona
Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line dinilai tak luput dari penyebaran virus corona alias COVID-19. Commuter rute Bogor-Depok-Jakarta Kota menjadi sarana transportasi umum yang memiliki potensi tertinggi penyebaran virus dari China itu. Data ini terungkap dalam rapat pimpinan yang diadakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Rabu (11/3/2020).
Rapat yang dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menghadirkan seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI dan pihak terkait lainnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tolak Analisa KRL Bogor-Jakarta Risiko Tular Virus Corona
Tertulis dalam paparan yang disampaikan Anies mengenai waspada risiko Covid-19 via transportasi publik, rute KRL-2 itu memiliki potensi resiko tertinggi.
"Risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota," tulis paparan dalam presentasi Anies itu.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi I Eva Chairunisa membenarkan data tersebut. Ia menyebut paparan itu merupakan resiko potensi penyebaran virus corona di transportasi umum.
"Iya itu (data dalam paparan) betul. Mungkin yang dimaksud risiko potensi," ujar Eva.
Terkait penentuan KRL rute Bogor-Depok-Jakarta Kota yang dianggap berisiko tertinggi, Eva menyebut pihak Pemprov sudah berkoordinasi dengan pihaknya. Dengan demikian, penilaian ini tidak hanya berasal dari pihak Pemprov, namun juga dari manajemen KAI.
"Sudah ada kordinasi dari PT KAI Daop 1 bersama manajemen. KRL dan Pemprov," kata dia.
Berita Terkait
-
KRL Bogor-Jakarta Disebut Rawan Corona, Pemprov: Tak Pengaruhi Penumpang
-
Cegah Corona dari Sekolah, Ikuti 18 Langkah Ini
-
Ridwan Kamil Tolak Analisa KRL Bogor-Jakarta Risiko Tular Virus Corona
-
Asmara Abigail Ungkap Alasan Virus Corona Bisa Cepat Menyebar di Italia
-
Gym Adalah Tempat yang Berisiko Tinggi Sebarkan Virus Corona, Mengapa?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
SMAN 1 Bandung Siapkan 'Senjata' Hadapi Kasasi Sengketa Lahan
-
Ibu Diduga Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri di Bandung
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Nabati Group Bertumbuh Bersama Bank Mandiri, Jaga Irama Pertumbuhan Global
-
Kebebasan Akademik di Unisba Terancam? Menteri HAM Datang