SuaraJabar.id - Imbauan pemerintah agar warga menghindari kerumunan, membatasi bepergian, dan karyawan diminta bekerja dari rumah berdampak pada penghasilan para pengemudi ojek di Jakarta. Meski itu bertujuan mencegah penyebaran virus corona.
Salah satunya Anas (45), pengemudi ojek konvensional yang biasa mangkal sekitar Stasiun Gambir, Jakarta, yang mengaku akhir-akhir ini penghasilannya berkurang.
"Biasanya dapat 'pekgo' (Rp150 ribu) sekarang tidak sampai segitu," kata Anas ketika di pangkalannya, Selasa (17/3/2020).
Setelah kasus COVID-19 ditemukan di Indonesia, Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah penyebaran virus itu. Di antaranya dengan menutup sejumlah tempat wisata, meliburkan sekolah, dan juga mengimbau warga untuk tidak bepergian kecuali untuk keperluan mendesak.
Karyawan juga diminta bekerja dari rumah sehingga mobilitas orang yang menggunakan angkutan umum pun berkurang. Anas sendiri mengakui ia dan keluarga turut cemas dengan penyebaran wabah tersebut, namun ia mengaku tidak punya pilihan kecuali tetap bekerja ke luar rumah.
"Yang penting perut jangan sampai kosong dengan banyak makan, istirahat yang cukup, ditambah minum jamu, dan cuci tangan sebelum dan sesudah keluar rumah," katanya.
Ia mengaku tidak terlalu panik, tapi juga berharap wabah ini cepat selesai. Untuk menutup kekurangan penghasilan, Anas mencoba mencari tambahan dengan membantu mengatur parkir mobil di sekitar stasiun Gambir.
Keluhan senada juga disampaikan Edi Nasution (56), pengemudi taksi online di kawasan Bekasi.
"Waktu tunggu order jadi lama, bisa sampai 2 jam, biasanya saya dapat pesanan kurang dari 30 menit," kata Edi yang mengaku penghasilannya turun hingga lebih dari 50 persen dari biasanya.
Baca Juga: Venezuela Bersiap Lockdown Negara Usai Deteksi 33 Orang Positif Corona
Pesanan biasanya datang dari karyawan atau anak sekolah, dengan adanya kebijakanan pembatasan keluar rumah, pengguna jasa taksi online pun berkurang.
Edi sendiri tetap mencari pelanggan agar kebutuhan sehari-harinya tercukupi, tapi tetap waspada terhadap kemungkinan tertular.
"Saya paling-paling cukup dengan sering cuci tangan, dan pakai hand sanitizer di mobil," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Rakor Penanganan Masalah Pertanahan Karawang, BPN Paparkan Titik Konflik, Ini Strategi Barunya
-
Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
-
Universitas Indonesia Banding, Skandal Internal Kampus Terungkap?
-
Ratapan Ayah di Depan Puing-puing, Kisah Pilu Menanti Kabar Anak Tertimbun di Ponpes Al Khoziny
-
Rekomendasi Hotel di Mekkah untuk Perjalanan Umrah dan Haji