SuaraJabar.id - Selama dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona dan menjalani isolasi di RSPI Suliati Saroso, Jakarta Utara ketiga pasien 01, 02, dan 03 asal Kota Depok mengaku kerap mendapat berbagai tanggapan negatif warganet.
Hal itu diungkapkan, pasien 01 Sita Tyasutami saat ditemui di kediamannya yang berada di wilayah Kota Depok. Bahkan anggapan miring, bahwa dirinya disebut warganet sebagai penyebab penyebaran Covid-19 di Indonesia harus dihadapinya.
"Saya pasien nomor satu bukan penyebab Covid masuk ke Indonesia. Kenapa kami menginfokan satu per satu? Karena banyak yang menanyakan, ternyata gejalanya beda-beda. Kebetulan saya di keluarga yang paling sering sakit. Banyak juga yang nge-dm (direct message) ke kita, 'Mbak yang nyebabkan Covid'. Pokoknya di-bully. Padahal ada yang pulang dari umrah dan ada yang pulang dari Italia," kata Sita, Kamis (19/3/2020).
Selama berada di ruang isolasi, Sita mengemukakan pihak rumah sakit membolehkannya menggunakan ponsel. Sehingga, interaksi dengan dunia luar masih terjadi meski hanya melalui gawai. Namun selama itu pula, ia juga mendapat hujatan dari warganet bahkan kerap dituding sedang memainkan drama Covid-19 di Indonesia.
"Kenapa saya menekankan ini (izin rumah sakit membolehkan menggunakan ponsel)? Karena banyak yang bilang, 'Kok diisolasi bisa main hp?' 'Ini drama ya?' Kami pekerja seni, kami tak berkantor, jadi yang pertama saya minta kirimin laptop, jadi saya kerja di ruang isolasi seperti orang normal saja. Tidak seperti yang dibayangkan orang-orang. Jadi, gejala setiap orang memang beda-beda tergantung imun."
"Di rumah sakit kita tidak dilarang main HP. Aku tiap hari videocall sama ibu," ucap dia.
Sita mengakui, ketika kali pertama diisolasi bersama ibunya di RSPI Suliati Saroso merasakan paranoid. Lantaran kerap membayangkan ruang isolasi dan perlakuan saat menjalani proses tersebut seperti di film-film yang pernah ditontonnya.
"Kalau lihat di film-film isolasi seram banget. Kita nunggu ambulans untuk diantar tuh rasanya deg-degan setengah mati, sampai diisolasi pun."
Namun setelah beberapa waktu, ia mengaku mulai terbiasa. Bahkan, selama berada di tempat isolasi selama 16 hari di RSPI Suliati Saroso tidak merasakan demam, vertigo dan tulang nyeri seperti kali pertama dirasakan sebelum divonis positif Corona. Meski begitu, jarum infus harus tetap menempel selama menjalani proses isolasi.
Baca Juga: Pasien Nomor 1, 2 dan 3 yang Sembuh, Dituding Pura-pura Terinfeksi Corona
"Selama isolasi, tujuh hari pertama saya juga tidak dandan. Lalu, melihat kakak saya dandan ikut dandan. Aku olahraga di dalam, meskipun sedang pakai infus. Karena memang di luar biasanya saya sangat aktif. Saya squat, saya plan."
Akibat keaktifannya di ruang isolasi, Sita mengaku kerap mendapatkan teguran pihak rumah sakit agar tidak loncat-loncat di kamar. Karena dikhawatirkan infusnya copot.
"Di kamar isolasi ada CCTV, interkom juga mengingatkan hati-hati nanti infusnya terbalik," kata dia.
Berbeda halnya dengan yang dilakukan pasien 02, Maria Darmaningsih, ibu dari Sita. Selama diisolasi di RSPI, Maria memilih untuk melukis sesuai hatinya untuk menghilangkan keresahannya dan isi hatinya selama di dalam ruang isolasi.
"Saya bersyukur, temenku yang psikolog mengirimkan buku gambar dan poster color, saya tidak pernah gambar. Saya jadi punya sarana untuk mengekspresikan amarah," kata dia.
Dari hasil lukisannya, Maria mengakui ada makna tersendiri yang dalam setiap goresan yang menggambarkan isi hatinya saat itu. Pun, ia mengambar sambil mendengarkan musik.
Berita Terkait
-
Pasien Nomor 1, 2 dan 3 yang Sembuh, Dituding Pura-pura Terinfeksi Corona
-
Pesan Ratri Pasien Positif Corona yang Sembuh: Rajin Berjemur dan Minum Air
-
Sembuh dari Virus Corona, Seperti Apa Pengobatan yang Dijalani Ratri?
-
Sembuh dari Covid-19, Tiga Pasien RSPI Sulianti Saroso Dipulangkan Hari Ini
-
Kenang-kenangan Lucu Ratri, Pasien Nomor 3 Corona yang Kini Sembuh
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Mobil SMAN 5 Taruna Brawijaya Hantam Truk di Tol Jombang, Empat Orang Terluka Parah
-
Denda PBB Dihapus dan Pajak di Bawah Rp100 Ribu Gratis di Kabupaten Bogor
-
Hormat ke 'Nyi Roro Kidul' Jadi Polemik, Pemprov Jabar Jawab dengan Agenda Kirab Kerajaan Sunda
-
Hormat ke 'Nyi Roro Kidul' di Kirab HUT RI, Dedi Mulyadi Dihujat dan Dituding Punya Obsesi
-
Semarak HUT RI ke-80: Ketika Tenaga Medis Masa Depan Berdandan Ala Timnas di SMK Moestopo